Friday, September 10, 2010
Bahasa Indonesia punya siapa
Negara jiran Malaysia
mengancam akan mengklaim
bahasa nasional Indonesia
sebagai bahasa Melayu (bahasa
Malaysia). “Pemerintah
Malaysia akan mengklaim
bahasa Indonesia sebagai
bahasa Melayu. Karena bahasa
Melayu adalah bahasa
Malaysia, ” ujar Wakil Duta
Besar Malaysia untuk Indonesia,
Datuk Abdul Azis Harun kepada
wartawan di sela-sela helaran
“ Kemilau Nusantara 2007″ di
Gedung Sate Bandung, Minggu
(25/11).
Ancaman tersebut, katanya,
akan dilaksanakan apabila
masyarakat dan pemerintah
Indonesia masih
mempermasalahkan klaim
Malaysia terhadap kesenian reog
Ponorogo dan lagu “Rasa
Sayange”. Menurutnya, lagu
“Rasa Sayange” dibuat pada
1907 dan reog Ponorogo jauh
lebih tua karena muncul saat
bangsa Indonesia belum lahir.
Yang ada pada waktu itu, baik
Indonesia maupun Malaysia satu
rumpun, dan disebut Nusantara.
“Masyarakat dan pemerintah
Malaysia menganggap Indonesia
dengan Malaysia adalah bagian
dari Nusantara. Munculnya
permasalahan ini, karena bangsa
Indonesia mempersempit arti
Nusantara tersebut, ”
tambahnya.
Sedangkan negara-negara yang
masuk ke dalam Nusantara itu,
ujarnya, selain Indonesia dan
Malaysia, ada Singapura, Brunei
Darussalam, dan Thailand
bagian selatan. Jadi, apabila ada
kesenian lagu tradisional
Indonesia yang berkembang di
Malaysia, hal itu merupakan
sesuatu yang wajar, karena
kesenian itu dibawa oleh suku-
suku di Indonesia ke Malaysia
sejak ratusan tahun lalu.
“ Suku-suku di Indonesia
datang bersama seni dan
budaya tradisional dan
dikembangkan di Malaysia. Kami
tidak mungkin memisahkan
mereka dengan seni
budayanya, ” ujarnya.
Abdul Azis pun menyebutkan,
pemerintah Indonesia dan
Malaysia telah membicarakan
masalah yang saat ini ramai
diperbincangkan, seperti seni
reog Ponorogo dan lagu “Rasa
Sayange”. Dalam pembicaraan
tersebut, katanya, pemerintah
Malaysia lebih mengedepankan
persatuan Nusantara. “Namun
secara detailnya, saya tidak tahu
hasil dari pembicaraan antara
Menteri Kebudayaan dan
Pariwisata RI dan Menteri
Kebudayaan Malaysia, ”
paparnya.
Dia pun menyebutkan, kasus
kesenian tradisional reog
Ponorogo dan lagu “Rasa
Sayange” ini menjadi ramai
lebih karena pers Indonesia.
Sedangkan pers Malaysia sendiri,
tambahnya, tidak terlalu
membesar-besarkan masalah
tersebut. “Pasalnya, kedua
kesenian tersebut sudah ada di
Malaysia sejak ratusan tahun
lalu, yang dibawa orang
Indonesia dan kemudian
menetap di Malaysia, ”
paparnya. (B.81)**
Sumber: http://www.klik-
galamedia.com/
Sumber foto: http://
erween.files.wordpress.com/
2008/11/bendera_indonesia_
27e203.jpg
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment