Saturday, September 4, 2010

JANGAN sepelekan luka kecil di
tubuh Anda, terutama di bagian
kaki atau tangan yang mudah
terkena kotoran seperti debu
atau tanah. Luka kecil ini bisa
menjadi pemicu tetanus,
penyakit yang sudah jarang
terjadi tapi cukup mematikan.
Tetanus merupakan penyakit
yang disebabkan oleh infeksi
bakteri. Bakteri ini akan
memproduksi racun yang
menyebabkan kejang otot
kronis. Tetanus ini sangat
berbahaya tapi mudah diatasi
jika Anda teliti dan bertindak
cepat.
Penyebab tetanus
Bakteri penyebab tetanus
biasanya hidup di kotoran dan
tanah, khususnya di area yang
terdapat banyak kotoran hewan
seperti di peternakan. Bakteri
tetanus biasanya masuk ke
dalam tubuh melalui luka atau
potongan yang ada di tubuh.
Bakteri ini tumbuh lebih cepat di
area yang kekurangan oksigen.
Jadi, semakin dalam dan
semakin sempit lukanya, akan
semakin sedikit oksigen yang
berada di sekitarnya, dan
kemungkinan terjadinya tetanus
semakin besar. Sebagai contoh,
bakteri bisa masuk ke dalam
luka dari jarum akupuntur yang
kotor. Semakin kotor lukanya,
semakin tinggi risiko terjadinya
tetanus. Tapi, tetanus juga bisa
tumbuh di luka yang bersih.
Apa gejala tetanus?
Gejala tetanus akan muncul
secara perlahan dan semakin
memburuk seiring dengan
waktu. Gejala-gejalanya bisa
muncul setelah beberapa hari
bahkan setelah beberapa bulan
setelah mengalami luka. Pada
sebagian besar kasus, gejala
tetanus muncul dalam waktu 14
hari.
Gejala tetanus bisa ditandai
dengan sakit kepala dan
kesulitan membuka mulut.
Selain itu, mungkin Anda sulit
menelan, leher, punggung atau
bahu jagi kaku. Tetanus bisa
mematikan kalau racun sudah
menyebar. Tetanus ini bisa
menimbulkan masalah tekanan
darah dan detak jantung. Bisa
juga menimbulkan rasa sakit
kronis pada otot-otot yang
mengejang di leher, lengan,
kaki, serta perut Anda. Jika
kejang berlangsung terus-
menerus dan semakin
memburuk, hal ini bisa
mematahkan tulang termasuk
tulang punggung.
Cara mendiagnosa tetanus
Tidak ada tes laboratorium
khusus untuk memeriksa
tetanus. Seorang dokter
biasanya hanya mendiagnosa
tetanus setelah bertanya
mengenai gejala-gejala,
kesehatan Anda sebelumnya
serta olahraga fisik yang Anda
lakukan. Karena masalah-
masalah lain juga bisa
menyebabkan kejang otot
seperti tetanus, maka dokter
akan memeriksa untuk
memastikan gejala-gejala Anda
tidak disebabkan oleh yang lain.
Dokter mungkin menganjurkan
melakukan tes darah untuk
memeriksa pernapasan Anda.
Cara menangani
Jika benar terinfeksi tetanus,
Anda akan dirawat di rumah
sakit untuk mendapatkan obat
dan cairan yang bisa
mengontrol otot-otot yang kaku
dan rasa sakit. Dokter akan
membersihkan luka Anda dari
bakteri. Perawatnnya biasanya
meliputi:
Antibiotik. Jenis obat ini
berfungsi untuk membunuh
bakteri.
Tetanus immune globulin (TIG).
Ini merupakan sejenis protein
yang akan membantu sistem
kekebalan tubuh dan
menghancurkan bakteri. TIG
akan meningkatkan sistem
kekebalan tubuh saat tubuh
melawan infeksi.
Obat-obatan untuk mengurangi
kekakuan otot.
Imunisasi tetanus.
Cara pencegahan
Karena infeksi tetanus seringkali
berakibat fatal, maka tindakan
pencegahan merupakan hal
terpenting untuk dilakukan.
Pencegahan bisa dilakukan
dengan dua cara utama,
imunisasi dan penanganan luka.
Ada dua jenis imunisasi untuk
setiap penyakit, aktif dan pasif.
Disebut imunisasi aktif saat
vaksin diberikan kepada orang
sehingga sistem kekebalan
tubuh bisa membuat antibodi
untuk membunuh kuman
penginfeksi. Sebagian besar ahli,
seperti yang dikutip situs
webmd, menganjurkan untuk
melakukan imunisasi Td
(tetanus dan diphtheria) setiap
10 tahun sekali. Sedangkan,
mereka yng belum pernah
menerima vaksin imunisasi
sebaiknya mendapatkan 3 seri
imunisasi setiap 7 bulan. Ada
juga bukti yang menunjukkan
kalau imunisasi tetanus efektif
lebih dari 10 tahun. Beberapa
ahli mengatakan kalau imunisasi
pertama saat sekolah menengah
atas dan imunisasi kedua di usia
60 bisa melindungi dari
serangan tetanus seumur hidup.
Saat luka, bahkan goresan
sekecil apapun, sepanjang
merusak kulit, mempunyai
kemungkinan mengalami
tetanus. Sebagain besar dokter
menyarankan langkah berikut:
Jika lukanya bersih dan Anda
belum menerima imunisasi
tetanus selama 10 tahun
terakhir, Anda
direkomendasikan untuk
melakukan imunisasi.
Jika lukanya kotor atau
cenderung mengalami tetanus,
dokter menyarankan Anda
untuk melakukan imunisasi jika
Anda belum melakukan
imunisasi selama 5 tahun
terakhir.
Luka yang cenderung
mengalami tetanus adalah luka
yang dalam dan terkontaminasi
dengan kotoran atau tanah. Jika
tidak yakin kapan terakhir kali
Anda menerima imunisasi, lebih
baik memilih cara aman dengan
melakukan
imunisasi.
Jika Anda belum pernah
menerima imunisasi saat anak-
anak dan mengalami luka
terbuka, dokter mungkin akan
memberikan vaksin saat
perawatan pertama luka. Anda
harus kembali memeriksakan
diri ke dokter 4 minggu
kemudian dan 6 bulan
kedepannya untuk melengkapi
vaksin pertama Anda.
Hal kedua yang sangat penting
untuk dilakukan adalah
membersihkan luka secara
menyeluruh. Bersihkan luka
dengan air bersih dan sabun,
cobalah mengeluarkan semua
partikel dan kotoran dari luka.
Hal ini tidak hanya akan
mencegah tetanus tetapi juga
mencegah infeksi bakteri
lainnya

No comments:

Post a Comment