Friday, October 15, 2010

Sedikit saran ML agar mendapatkan anak unggulan.

Orang tua berkeinginan
mempunyai anak unggulan atau
memiliki kecerdasan tinggi.
Tentunya keunggulan hakiki
yang dapat membawa
kebahagiaan dunia dan akhirat.
Keunggulan atau kecerdasan
dipahami melalui kemampuan
seseorang menggunakan akal
pikirannnya melebihi orang lain.
Daya pikirnya menjangkau ke
depan hingga sanggup
menangkap semua persoalan
dan diselesaikan dengan analisis
yang tajam. Parameter ini
disebut: IQ (Intelligence
Quation).
Parameter lainnya adalah: EQ
(Emotional Quation) dan SQ
(Spiritual Quation). Ketiga
parameter tersebut dianggap
merupakan keunggulan hakiki
atau kecerdasan yang
menyelamatkan.
Lantas, bagaimana menciptakan
generasi masa depan yang
memiliki keunggulan hakiki dan
merencanakannya sejak dalam
kandungan?
Diperlukan beberapa langkah
untuk memiliki anak unggulan,
yaitu:
PERTAMA: MASA PERSIAPAN
PERSETUBUHAN
-Ruangan kamar. Tempat tidur
(seprei, selimut dan pakaian
harus bersih dari najis).
Sediakan parfum untuk
menyegarkan suasana.
-Lampu Kamar. Penerangan
sedapat mungkin berasal dari
cahaya luar rumah atau cahaya
rembulan.
-Makanan. Hindari makanan
yang di haramkan dan hindari
persetubuhan dalam keadaan
lapar atau terlalu kenyang.
-Fisik. Fisik harus sehat, suasana
hati tenang dan bahagia. Tidak
dalam suasana marah atau
sedih. Gunakan selimut untuk
menutupi sebagian tubuh.
-Doa Bersetubuh. Awali
persetubuhan dengan membaca
doa.
-Apabila ingin melakukan
persetubuhan kedua, hendaknya
membersihkan terlebih dahulu
atau berwudhu.
-Waktu. Pilihlah waktu-waktu
yang baik menurut kebutuhan.
Tetapi sebaiknya jangan
bersetubuh pada waktu
sepertiga malam. Karena saat
itu untuk melakukan shalat
tahajjud.
-Apabila menginginkan anak
perempuan, maka miring ke kiri.
Sedangkan jika menginginkan
anak lelaki, miring ke kanan.
KEDUA: SAAT MENGANDUNG
HINGGA BAYI LAHIR
-Apabila Allah SWT
merahmatinya dengan
terjadinya pembuahan, maka
mulailah secara rutin membaca
Al Qur ’an, Surat Yusuf setiap
hari. Pada hakekatnya,
membaca Surat Yusuf ini
bertujuan mendapatkan pahala,
disamping menanamkan sugesti
yang kuat agar kelak anak
menjadi seperti Nabi Yusuf As.
Seorang Nabi yang diberkahi
wajah rupawan, berbakti kepada
orangtua dan saudaranya dan
memiliki kecerdasan yang
tinggi.(Namun jauh lebih baik
membiasakan khataman
Qur’an).
-Sugesti semacam ini sangat
penting, karena ikut
menentukan seperti apa kelak
anak yang diinginkan.
Adakalanya orangtua tersugesti
idola di televisi, seperti penyanyi
atau bintang film, lalu
menginginkan anaknya seperti
idolanya itu.
-Namun demikian,
mensugestikan diri dengan figur
agama jauh lebih baik, seperti
para Nabiyullah atau tokoh
Khulafaur Rasyidin, Umar bin
Abdul Aziz, Salahuddin Al Ayyubi,
Siti Aisyah ra, Rabiah Al
Adawiyyah, dll. Untuk mengenal
tokoh tersebut harus rajin
membaca buku agama.
-Bisa juga sugesti melalui tokoh
terkini, seperti : Abdullah
Gymnastiar, Quraish Shihab,
Nurcholish Majid, Sutrisno
Bachir, Rano Karno, Dede Yusuf,
Din Syamsudddin, Amien Rais,
Syahrul Gunawan, dll. Atau figur
wanita seperti: Megawati,
Marissa Haque, Ratih
Sanggarwati, Neno Warisman,
Astri Ivo, Inneke Kusherawati,
Marshanda, dll.
KETIGA: SAAT BAYI LAHIR, HINGGA
MAMPU MANDI SENDIRI (USIA 4-5
TAHUN)
-Saat bayi lahir, suarakan azdan
di telinga kanan dan iqomat
ditelinga kiri. Hal ini
dimaksudkan agar suara yang
pertama didengar bayi di dunia
adalah kalimat mengagungkan
kebesaran Tuhan, ketauhidan
dan syahadat.
-Selanjutnya secara rutin
membaca Al Qur ’an, Surat
Yasin setiap hari.
-Usai membaca, lalu berdoa
memohon barokah dan
karomah Surat Yasin tersebut.
Kemudian tiupkan ke dalam
botol berisi air (berukuran
sekitar 1 liter).
-Pada saat bayi dimandikan,
tuangkan sebagian air (kira-kira
½ liter) yang sudah diberi
barokah Surat Yasin tersebut ke
dalam ember berisi air biasa.
Sisa air dalam botol digunakan
untuk mandi berikutnya.
-Dalam sehari bayi mandi
dengan diberi tambahan air
dalam botol tersebut.
-Lakukan setiap hari secara rutin
hingga anak berusia 4-5 tahun,
atau saat anak mulai dapat
melakukan mandi sendiri.
KEEMPAT: SAAT BAYI LAHIR
HINGGA MENJELANG MASUK
SEKOLAH DASAR (USIA 6-7
TAHUN)
Dilakukan mulai bayi lahir.
Tujuannya agar anak senantiasa
didoakan tamu. Langkahnya
sbb:
-Apabila kedatangan tamu,
maka biasakanlah
memperkenalkan anak kepada
tamu di ruang tamu. Caranya
dengan membawa anak ke
ruang tamu hingga tamu dapat
melihat dan mengenalnya.
-Pada umumnya, tamu akan
tersenyum melihat tingkah lucu
anak. Pada saat itu, tamu akan
berkata, misalnya, ”Aduh
cakepnya anak ini, moga-moga
jadi anak yang pintar dan
soleh, ” atau kalimat, “Aduhai
cantiknya, mudah-mudahan jadi
wanita shalihah, ” dll.
-Perkataan semacam itu pada
hakikatnya bermakna doa.
Apabila orangtua
mendengarnya, maka
ucapkanlah dalam hati, “Amin,
Ya Robbal Alamin”.
-Apabila sudah terbiasa
memperkenalkan anak-anak
kepada tamu, maka tentu anak
akan semakin banyak yang
mendoakannya. Dapat di
bayangkan pula beragam doa
yang akan didapat anak. Boleh
jadi, tamu akan berkata,
” Mudah-mudahan menjadi
manusia yang berguna bagi
agama dan bangsa. ” Atau
kata-kata seperti ini, “Semoga
kelak jadi pemimpin yang adil
dan bijaksana, ” dan sejumlah
kemungkinan doa-doa yang baik
yang bakal diterimanya. Tetapi
harus diingat, doa orangtua
yang utama.
-Meski begitu, adakalanya
perilaku anak sering
merepotkan orangtua, seperti
memecahkan gelas atau
mengotori taplak meja. Apabila
hal itu terjadi, jangan singkirkan
anak dari ruang tamu. Orangtua
harus bersikap sabar menunggu
hingga tamu berkata yang
bermakna doa. Setelah tamu
berucap doa, baru anak
dipindahkan ke ruang lain atau
bermain dengan rekan
sebayanya.
-Apabila tamu dipersilahkan
makan, sebaiknya anak ikut pula
makan bersama orangtua dan
tamunya.
Harus dipahami, sejalan
bertambahnya usia anak,
banyak faktor lain yang harus
diperhatikan orangtua, seperti
pendidikan dan lingkungan.
Langkah di atas merupakan
perhatian khusus orangtua,
sebelum anak memasuki
pergaulan luas di sekolah dan
lingkungannya.
Langkah tersebut, Insya Allah
dapat mencapai keberhasilan
memiliki anak unggulan yang
hakiki, yaitu mendapat
kebahagiaan di dunia dan
akhirat.
Catatan: Kisah pada point ketiga
Misteri dapatkan dari seorang
teman. Dia menceritakan
rekannya yang memiliki anak
cerdas hingga mendapat
beasiswa di Australia. Sekarang
anak cerdas itu tinggal di Jepang
dan beristeri wanita sana.
Kisah pada point keempat,
Misteri dapatkan dari ceramah
tarawih di Yogyakarta.
Penceramah yang juga dokter
senior itu bercerita tentang
rekannya yang berprofesi
sebagai guru sekolah dan
memiliki beberapa anak. Tetapi
alhamdulillah, semua anaknya
berhasil menjadi sarjana.
Sedangkan point kesatu dan
kedua, sebagian sudah umum
dilakukan di masyarakat.
Ya ada lagi kalau igin anak jadi
pinter jadi orang berpangkat
dan terhormat, saat melakukan
hubungan suami istri jaga
jangan sampai terlalu masuk ya
posisinya 70% lah.
Tapi kalau diatas 70 s/d 90%
masih bagus, bisa jadi anak
pintar tapi paling ntar jadi
Dokter atau pegawai biasa.
jangan sekali-kali sampai 100%,
itu berbahaya anak yang akan
lahir bisa sifatnya jelek dan tidak
akan jadi anak pintar.

No comments:

Post a Comment