Friday, November 16, 2012
Thursday, November 15, 2012
panggil aku egois!
Namaku adalah egois dan aku lahir dari rahim kesombongan...
Tak ada yang dapat mengalahkanku tak terkecuali kau!
Ucapku adalah sabdaku dan pikirku adalah titahku.
Jangan pernah kau mencoba menghancurkanku karena sebelum kau lakukan itu, aku sudah menggilasmu dengan tapak tapak keangkuhanku.
Ya... Akulah pemilik keangkuhan dari segala fatamorgana dunia.
Saat ini aku tak peduli lagi akan suatu keadaan dimana bisa menenangkanku...
Aku hanya ingin merobek robek kepalsuan dunia ini
Aku hanya ingin keangkuhanku merajai setiap detik nafasku
Jangan katakan aku gila
Jangan katakan aku munafik
Aku hanya egois....
Tak ada yang dapat mengalahkanku tak terkecuali kau!
Ucapku adalah sabdaku dan pikirku adalah titahku.
Jangan pernah kau mencoba menghancurkanku karena sebelum kau lakukan itu, aku sudah menggilasmu dengan tapak tapak keangkuhanku.
Ya... Akulah pemilik keangkuhan dari segala fatamorgana dunia.
Saat ini aku tak peduli lagi akan suatu keadaan dimana bisa menenangkanku...
Aku hanya ingin merobek robek kepalsuan dunia ini
Aku hanya ingin keangkuhanku merajai setiap detik nafasku
Jangan katakan aku gila
Jangan katakan aku munafik
Aku hanya egois....
Sunday, November 11, 2012
aku lelah...
Sungguh aku merasa lelah hari ini, bahkan untuk menggeliatkan hatiku pun terasa kaku.
Sudah sekian langkah yang kulalui tapi tak sedikitpun aku menemukan sedikit tawa.
Aku tak putus asa...
Ya... Aku tak putus asa.
Aku hanya sedang dalam kelelahan
Andaisaja aku sedih tapi aku tak menetaskan air mata
Andaisaja aku merana tapi aku berada dalam dekapan keluarga
Sekali lagi kukatakan aku tak putus asa...
Aku hanya merasakan sedikit penat dikepalaku ini
Aku tak putus asa..
Tidakah kau dengar ucapku?
Hei...
Kenapa juga kau mengusap air mataku?
Ini bukan sedih, aku hanya lelah...
Aku lelah...
Aku benar-benar lelah...
Dan aku akan menikmatinya bersama angin yang membisikan tentang bahagia
Sudah sekian langkah yang kulalui tapi tak sedikitpun aku menemukan sedikit tawa.
Aku tak putus asa...
Ya... Aku tak putus asa.
Aku hanya sedang dalam kelelahan
Andaisaja aku sedih tapi aku tak menetaskan air mata
Andaisaja aku merana tapi aku berada dalam dekapan keluarga
Sekali lagi kukatakan aku tak putus asa...
Aku hanya merasakan sedikit penat dikepalaku ini
Aku tak putus asa..
Tidakah kau dengar ucapku?
Hei...
Kenapa juga kau mengusap air mataku?
Ini bukan sedih, aku hanya lelah...
Aku lelah...
Aku benar-benar lelah...
Dan aku akan menikmatinya bersama angin yang membisikan tentang bahagia
Thursday, November 8, 2012
pesan untuk anaku
Anaku...
Aku adalah ibumu dan ingat-ingatlah pesan ibumu ini.
Anaku...
Saat ini engkau belum mengerti apa arti bahagia dan sedih karena yang kau tahu hanyalah menangis saat menginginkan sesuatu.
Taukah kamu bahwa hidup ini keras tapi bukan berarti kamu juga harus bersikap keras
Taukah kamu bahwa hidup ini indah dan bahagia? Maka berbagilah dengan sesama
Dan taukah kamu banyak tipu daya sehingga kamu harus selalu waspada
Aku mengajarkanmu tentang cinta agar bisa mengasihi sesama
Aku mengajarkanmu tentang tepa salira agar kamu jangan pernah menyakiti manusia dan mahlukNYA
Dan aku juga mengajarkanmu tentang pengetahuan akan kehidupan agar kelak kau bisa mandiri menyongsong masa depanmu
Anaku...
Pengetahuan ibu sangatlah terbatas maka carilah ilmu sebanyak mungkin agar kau tidak menjadi bodoh dan tak berguna karena sejatinya sebaik-baiknya mahluk adalah menjadi manfaat
Aku juga tau, aku takan selamanya bersamamu...
Aku akan meninggalkanmu anaku...
Menuju keabadian yang sesungguhnya.
Oleh karenanya maafkan aku bila kurang baik dalam mendidikmu.
Tapi saat ini, besok dan untuk masa yang akan datang, selama napas ibu masih merasuki raga, ibu akan berjuang untukmu.
Karena ibu sadar bahwa kau adalah titipan yang harus selalu ibu jaga
Sekarlah tidurlah...
Malam sudah larut, biar kupandangi wajahmu dan mendekapmu dalam hangatnya kerinduan esok pagi ketika kau bisa memberiku senyuman indah sebagai bekalku untu perjuangan nanti
Aku adalah ibumu dan ingat-ingatlah pesan ibumu ini.
Anaku...
Saat ini engkau belum mengerti apa arti bahagia dan sedih karena yang kau tahu hanyalah menangis saat menginginkan sesuatu.
Taukah kamu bahwa hidup ini keras tapi bukan berarti kamu juga harus bersikap keras
Taukah kamu bahwa hidup ini indah dan bahagia? Maka berbagilah dengan sesama
Dan taukah kamu banyak tipu daya sehingga kamu harus selalu waspada
Aku mengajarkanmu tentang cinta agar bisa mengasihi sesama
Aku mengajarkanmu tentang tepa salira agar kamu jangan pernah menyakiti manusia dan mahlukNYA
Dan aku juga mengajarkanmu tentang pengetahuan akan kehidupan agar kelak kau bisa mandiri menyongsong masa depanmu
Anaku...
Pengetahuan ibu sangatlah terbatas maka carilah ilmu sebanyak mungkin agar kau tidak menjadi bodoh dan tak berguna karena sejatinya sebaik-baiknya mahluk adalah menjadi manfaat
Aku juga tau, aku takan selamanya bersamamu...
Aku akan meninggalkanmu anaku...
Menuju keabadian yang sesungguhnya.
Oleh karenanya maafkan aku bila kurang baik dalam mendidikmu.
Tapi saat ini, besok dan untuk masa yang akan datang, selama napas ibu masih merasuki raga, ibu akan berjuang untukmu.
Karena ibu sadar bahwa kau adalah titipan yang harus selalu ibu jaga
Sekarlah tidurlah...
Malam sudah larut, biar kupandangi wajahmu dan mendekapmu dalam hangatnya kerinduan esok pagi ketika kau bisa memberiku senyuman indah sebagai bekalku untu perjuangan nanti
dengarlah anaku...
Tahukah kau anakku….
Bahwa bunda tak memiliki berlimpah harta Untuk mencukupi semua kebutuhanmu Dan keinginanmu
Tahukah kau anakku…
Bahwa bunda pun tak memiliki seluruh waktu Untuk menemani sepanjang hidupmu Dan merawatmu
Tahukah kau anakku…
Bahwa bunda tak selamanya memiliki kekuatan Untuk menjagamu Dan melindungimu
Maka….
Dengan sedikit harta yang bunda miliki Izinkan bunda Untuk membekali perjalananmu
Maka….
Dengan sedikit waktu yang bunda miliki Izinkan bunda Untuk mengasihi dan membimbingmu
Maka….
Dengan keterbatasan kekuatan bunda Izinkan bunda Untuk merawatmu dan melindungimu
Dengan kesungguhan do’a Semoga Allah Selalu menjaga dan melindungimu Jika suatu saat nanti Waktu bunda telah usai
Bahwa bunda tak memiliki berlimpah harta Untuk mencukupi semua kebutuhanmu Dan keinginanmu
Tahukah kau anakku…
Bahwa bunda pun tak memiliki seluruh waktu Untuk menemani sepanjang hidupmu Dan merawatmu
Tahukah kau anakku…
Bahwa bunda tak selamanya memiliki kekuatan Untuk menjagamu Dan melindungimu
Maka….
Dengan sedikit harta yang bunda miliki Izinkan bunda Untuk membekali perjalananmu
Maka….
Dengan sedikit waktu yang bunda miliki Izinkan bunda Untuk mengasihi dan membimbingmu
Maka….
Dengan keterbatasan kekuatan bunda Izinkan bunda Untuk merawatmu dan melindungimu
Dengan kesungguhan do’a Semoga Allah Selalu menjaga dan melindungimu Jika suatu saat nanti Waktu bunda telah usai
selamat datang anaku
" Selamat datang di dunia anaku "
Begitu ujarku ketika kau terlahir didunia ini
Tangismu adalah kebahagianku karena tangismu adalah dambaanku selama ini.
Kau tau anaku?
Betapa perjuanganku mengharapkan kehadiranmu.
Kau tau derita ibu selama mengandungmu adalah suatu kenikmatan ketika kau keluar dari rahimku.
Dan taukah kamu ada sejuta rencana menggelayuti isi kepalaku untuk membahagiakanmu?
Tentu saja kau belum mengerti semua itu. Kau baru mengerti tangisan saja, tangisan yang bagiku mempunyai banyak makna.
Makna yang aku sendiri harus belajar untuk mengungkapnya.
Begitu ujarku ketika kau terlahir didunia ini
Tangismu adalah kebahagianku karena tangismu adalah dambaanku selama ini.
Kau tau anaku?
Betapa perjuanganku mengharapkan kehadiranmu.
Kau tau derita ibu selama mengandungmu adalah suatu kenikmatan ketika kau keluar dari rahimku.
Dan taukah kamu ada sejuta rencana menggelayuti isi kepalaku untuk membahagiakanmu?
Tentu saja kau belum mengerti semua itu. Kau baru mengerti tangisan saja, tangisan yang bagiku mempunyai banyak makna.
Makna yang aku sendiri harus belajar untuk mengungkapnya.
Wednesday, November 7, 2012
jangan menangis ibu...
Ibu...
Malam itu aku terbangun oleh tangismu, maafkan aku karena telah memperhatikanmu dalam diam.
Aku sadar saat ini belum bisa berbuat apa-apa untuk menolongmu bahkan berucap pun aku masih belajar.
Aku ini anakmu ibu..
Hati kita telah terpaut bagai indahnya warna pelangi.
Pelangi itu indah ibu...
Begitupun kita berdua.
Apa yang ibu alami aku tau semua, hanya saja ibu tak menyadarinya
Ibu tau kenapa pelangi itu indah? Karena pelangi muncul saat badai hujan menerpa..
Begitupun hidup kita bu
Sekarang hapuslah air mata itu dan tersenyumlah melihatku..
Setelah itu didiklah aku sebaik mungkin agar nanti pada waktunya aku bisa menjadi orang yang bisa membanggakan...
Aku menyanyangimu ibu dan akan menjagamu layaknya kau menjagaku saat aku tak punya daya apa-apa
Malam itu aku terbangun oleh tangismu, maafkan aku karena telah memperhatikanmu dalam diam.
Aku sadar saat ini belum bisa berbuat apa-apa untuk menolongmu bahkan berucap pun aku masih belajar.
Aku ini anakmu ibu..
Hati kita telah terpaut bagai indahnya warna pelangi.
Pelangi itu indah ibu...
Begitupun kita berdua.
Apa yang ibu alami aku tau semua, hanya saja ibu tak menyadarinya
Ibu tau kenapa pelangi itu indah? Karena pelangi muncul saat badai hujan menerpa..
Begitupun hidup kita bu
Sekarang hapuslah air mata itu dan tersenyumlah melihatku..
Setelah itu didiklah aku sebaik mungkin agar nanti pada waktunya aku bisa menjadi orang yang bisa membanggakan...
Aku menyanyangimu ibu dan akan menjagamu layaknya kau menjagaku saat aku tak punya daya apa-apa
membaca garis tangan
Sekedar pengetahuan saja, benar atau salahnya hanya tuhan yang tahu.
Dalam membaca garis tangan, tidak hanya dilihat dari garis saja tapi juga berdasarkan tekstur kulit, besar tangan, bentuk tangan, dan sebagainya.
Namun sebagai pemula, kita dapat memfokuskan pada garis, lekukan dan jenis tangan.
Sekarang, perhatikan baik-baik tangan Anda!

Garis Hidup Garis paling penting karena mewakili durasi kehidupan, menunjukkan tentang kekuatan fisik,kesehatan, kapasitas, dan penyakit serta menunjukkan hubungan dengan rumah dan keluarga.
Semakin panjang dan tebal garis, semakin kuat vitalitas dan kesehatan yang dimiliki.
Jika garisnya pendek dan tipis, maka akan rentan terhadap penyakit. Adanya garis yang tampak merah berarti orang tersebut memiliki pesona seksual yang kuat.
Jika garis hidup kedua tangan berbeda, orang itu memiliki karakter yang tidak stabil. Jika garis putus-putus, dapat diartikan usia yang pendek.

Garis Hati Garis ini mengacu pada masalah hati atau kemampuan untuk mencintai, emosi,seksualitas, sukacita,depresi. Garis ini juga mengacu pada organ jantung, ginjal dan sistem tubuh yang penting.
Garis tebal menandakan orang tersebut beruntung dalam cinta dan memiliki hubungan cinta yang indah.
Garis panjang menandakan hubungan yang dimiliki
tanpa gangguan,pasangannya setia. Garis merah menunjukkan gairah yang mendalam. Semakin panjang garis, semakin sering orang itu terbawa oleh emosi. Jika putus-putus atau tipis lalu menebal dan menipis lagi,merupakan indikasi dari kehidupan cinta yang berubah dan rumit dengan banyak kekecewaan.

Garis Kepala Garis ini berkaitan dengan kemampuan mental,kecerdasan, konsentrasi,bakat dan ide-ide. Masalah
pada kepala, otak, mata, telinga, dan gigi juga dapat
ditunjukkan lewat garis ini.
Jika terlihat jelas dan mendalam, berarti kecerdasannya tinggi. Garis cenderung ke atas mengindikasikan imajinasi dan kreativitas. Jika garisnya tipis, ringan,pendek, orang tersebut memiliki kapasitas intelektual yang rendah. Semakin tebal garis,semakin baik memori atau ingatannya.
Garis kepala yang tegak menunjukkan orang yang realistis.

Garis Takdir
Garis takdir menunjukkan apa saja yang mempengaruhi peristiwa pribadi pada kehidupan orang tersebut.
Semakin tebal garis,semakin banyak orang itu mendapatkan pengalaman.Garis yang tipis berarti orang itu sering mengalami perubahan nasib.

Garis Mars
Tidak semua orang memiliki garis ini, hanya ada pada orang yang memiliki energi ekstra, orang yang memiliki kehidupan spiritual yang tinggi atau dapat berkomunikasi dengan makluk halus.

Garis Cinta atau Pernikahan Garis ini menunjukkan jumlah hubungan romantis yang serius dalam kehidupan.
Semakin dekat garis pada jari kelingking, berarti ia akan segera (cepat)menemukan pasangan hidupnya.

Garis Matahari
Orang yang memiliki garis ini biasanya memiliki banyak keberuntungan dalam hidupnya, terkenal, sukses dan dihormati.
Jika garis ini tidak ada,berarti orang itu harus berjuang untuk menjadi sukses.

Garis Venus
Garis ini berhubungan dengan pernikahan atau ikatan hidup dengan pasangan.
Jika garis ini terdiri atas beberapa garis, berarti memiliki lebih dari satu hubungan.
Jika garisnya lurus,kehidupan pernikahan atau hubungannya bahagia. Dan bila putus, maka ada perceraian atau kehilangan.
Wawlahu a'lam bissawab
Dalam membaca garis tangan, tidak hanya dilihat dari garis saja tapi juga berdasarkan tekstur kulit, besar tangan, bentuk tangan, dan sebagainya.
Namun sebagai pemula, kita dapat memfokuskan pada garis, lekukan dan jenis tangan.
Sekarang, perhatikan baik-baik tangan Anda!
Garis Hidup Garis paling penting karena mewakili durasi kehidupan, menunjukkan tentang kekuatan fisik,kesehatan, kapasitas, dan penyakit serta menunjukkan hubungan dengan rumah dan keluarga.
Semakin panjang dan tebal garis, semakin kuat vitalitas dan kesehatan yang dimiliki.
Jika garisnya pendek dan tipis, maka akan rentan terhadap penyakit. Adanya garis yang tampak merah berarti orang tersebut memiliki pesona seksual yang kuat.
Jika garis hidup kedua tangan berbeda, orang itu memiliki karakter yang tidak stabil. Jika garis putus-putus, dapat diartikan usia yang pendek.
Garis Hati Garis ini mengacu pada masalah hati atau kemampuan untuk mencintai, emosi,seksualitas, sukacita,depresi. Garis ini juga mengacu pada organ jantung, ginjal dan sistem tubuh yang penting.
Garis tebal menandakan orang tersebut beruntung dalam cinta dan memiliki hubungan cinta yang indah.
Garis panjang menandakan hubungan yang dimiliki
tanpa gangguan,pasangannya setia. Garis merah menunjukkan gairah yang mendalam. Semakin panjang garis, semakin sering orang itu terbawa oleh emosi. Jika putus-putus atau tipis lalu menebal dan menipis lagi,merupakan indikasi dari kehidupan cinta yang berubah dan rumit dengan banyak kekecewaan.
Garis Kepala Garis ini berkaitan dengan kemampuan mental,kecerdasan, konsentrasi,bakat dan ide-ide. Masalah
pada kepala, otak, mata, telinga, dan gigi juga dapat
ditunjukkan lewat garis ini.
Jika terlihat jelas dan mendalam, berarti kecerdasannya tinggi. Garis cenderung ke atas mengindikasikan imajinasi dan kreativitas. Jika garisnya tipis, ringan,pendek, orang tersebut memiliki kapasitas intelektual yang rendah. Semakin tebal garis,semakin baik memori atau ingatannya.
Garis kepala yang tegak menunjukkan orang yang realistis.
Garis Takdir
Garis takdir menunjukkan apa saja yang mempengaruhi peristiwa pribadi pada kehidupan orang tersebut.
Semakin tebal garis,semakin banyak orang itu mendapatkan pengalaman.Garis yang tipis berarti orang itu sering mengalami perubahan nasib.
Garis Mars
Tidak semua orang memiliki garis ini, hanya ada pada orang yang memiliki energi ekstra, orang yang memiliki kehidupan spiritual yang tinggi atau dapat berkomunikasi dengan makluk halus.
Garis Cinta atau Pernikahan Garis ini menunjukkan jumlah hubungan romantis yang serius dalam kehidupan.
Semakin dekat garis pada jari kelingking, berarti ia akan segera (cepat)menemukan pasangan hidupnya.
Garis Matahari
Orang yang memiliki garis ini biasanya memiliki banyak keberuntungan dalam hidupnya, terkenal, sukses dan dihormati.
Jika garis ini tidak ada,berarti orang itu harus berjuang untuk menjadi sukses.
Garis Venus
Garis ini berhubungan dengan pernikahan atau ikatan hidup dengan pasangan.
Jika garis ini terdiri atas beberapa garis, berarti memiliki lebih dari satu hubungan.
Jika garisnya lurus,kehidupan pernikahan atau hubungannya bahagia. Dan bila putus, maka ada perceraian atau kehilangan.
Wawlahu a'lam bissawab
ratapan ranting kecil
Merpati kecilku....
Tidakkah kau lelah akan hidupmu?
Menguak hari dengan kepakan sayapmu tanpa berlabuh sedikitpun pada dahan kering.
Tidakkah kau lihat disana sahabatmu bercengkrama dgn dahan hijau, mereka asyik melepaskan lelah dlm hembusan angin.
Aku tau kau kesipian...
Aku tau kau terlampau lelah dgn hidupmu sendiri...
Aku pun tau kau merindukan sebuah pelabuhan pohon untuk melepaskan penatmu...
Merpati kecilku...
Aku mungkin bukan pohon yg kuat yg bisa kau singgahi
Bahkan aku juga bukan dahan yg hijau yg bisa kau hinggapi...
Aku hanyalah ranting kering yg mencoba bertahan hidup dalam ketandusan.
Tapi aku yakin ranting kecilku ini bisa menompang tubuhmu yg mungil dan bercerita tentang apa yg telah aku alami sebelum aku menjadi layu kering tak berarti.
Tapi sebelum semua itu terjadi, aku bahagia kerana ranting kecilku ini telah menjadi manfaat untuk mahluk cantik sepertimu
Kala penatmu hilang...
Kala sayapmu telah sigap untuk terbang kembali...
Maka kejarlah impianmu selama ini dengan kepakan sayap-sayap kecilmu
Dan ingatlah...
Aku akan selalu disini menunggumu kembali saat kelelahan menderamu
Karena aku ingin menjadi ranting kecil tempat persinggahan hatimu...
Tetap tersenyum merpati kecilku, karena senyumanmu lah yg membuat rantingku tetap bertahan dalam ketandusan tanah yg aku pijak
Tidakkah kau lelah akan hidupmu?
Menguak hari dengan kepakan sayapmu tanpa berlabuh sedikitpun pada dahan kering.
Tidakkah kau lihat disana sahabatmu bercengkrama dgn dahan hijau, mereka asyik melepaskan lelah dlm hembusan angin.
Aku tau kau kesipian...
Aku tau kau terlampau lelah dgn hidupmu sendiri...
Aku pun tau kau merindukan sebuah pelabuhan pohon untuk melepaskan penatmu...
Merpati kecilku...
Aku mungkin bukan pohon yg kuat yg bisa kau singgahi
Bahkan aku juga bukan dahan yg hijau yg bisa kau hinggapi...
Aku hanyalah ranting kering yg mencoba bertahan hidup dalam ketandusan.
Tapi aku yakin ranting kecilku ini bisa menompang tubuhmu yg mungil dan bercerita tentang apa yg telah aku alami sebelum aku menjadi layu kering tak berarti.
Tapi sebelum semua itu terjadi, aku bahagia kerana ranting kecilku ini telah menjadi manfaat untuk mahluk cantik sepertimu
Kala penatmu hilang...
Kala sayapmu telah sigap untuk terbang kembali...
Maka kejarlah impianmu selama ini dengan kepakan sayap-sayap kecilmu
Dan ingatlah...
Aku akan selalu disini menunggumu kembali saat kelelahan menderamu
Karena aku ingin menjadi ranting kecil tempat persinggahan hatimu...
Tetap tersenyum merpati kecilku, karena senyumanmu lah yg membuat rantingku tetap bertahan dalam ketandusan tanah yg aku pijak
Saturday, November 3, 2012
Rimba manusia
Belantara Hati Manusia
Bening merinai di atas tulang pipi yang lusuh
Dada yang terserak tak kuasa menahan dera memburu
Setiap detik jerit terdengar lirih menyayat kalbu
Setiap jengkal tanah bergeletak mayat membiru
Alangkah hina pemandangan yang telanjangi mataku
Mencoba berharap mimpi ini segera berakhir....
Berandai ini bukan sebuah realita....
Menyibak tabir kegundahan yang melanda
Menyingkap semua tanya yang tak kunjung terjawab
Adakah kepal tangan besi yang dapat hancurkan tirani?
Adakah seonggok daging mati ini hidup kembali?
Akankah belati ini dapat meruncing melawan tragedi?
Akankah...
Adakah...
Bilakah...
Hati yang terbakar dendam gema mencaci
Hanya mampu mencaci...
Dengar gelegar seruan Kitabmu
Bakar hatimu dengan gelora menjemput syahidmu
Hunuskan semangat membela saudaramu
Tapi kita hanya diam....
Acuh melintas depan paras berdarah
Angkuh tertawa melihat derita
Belantara...
Ya, inilah belantara
Urus hidup sendiri, atau kau tergilas mati
Bening merinai di atas tulang pipi yang lusuh
Dada yang terserak tak kuasa menahan dera memburu
Setiap detik jerit terdengar lirih menyayat kalbu
Setiap jengkal tanah bergeletak mayat membiru
Alangkah hina pemandangan yang telanjangi mataku
Mencoba berharap mimpi ini segera berakhir....
Berandai ini bukan sebuah realita....
Menyibak tabir kegundahan yang melanda
Menyingkap semua tanya yang tak kunjung terjawab
Adakah kepal tangan besi yang dapat hancurkan tirani?
Adakah seonggok daging mati ini hidup kembali?
Akankah belati ini dapat meruncing melawan tragedi?
Akankah...
Adakah...
Bilakah...
Hati yang terbakar dendam gema mencaci
Hanya mampu mencaci...
Dengar gelegar seruan Kitabmu
Bakar hatimu dengan gelora menjemput syahidmu
Hunuskan semangat membela saudaramu
Tapi kita hanya diam....
Acuh melintas depan paras berdarah
Angkuh tertawa melihat derita
Belantara...
Ya, inilah belantara
Urus hidup sendiri, atau kau tergilas mati
Friday, November 2, 2012
sederhana dalam satu jam
Pada satu hari, seorang anak kecil datang kepada ayahnya dan bertanya dengan polosnya,
“Apakah kita bisa hidup dengan tidak berdosa selama hidup kita, Ayah…?”
Sang ayah memandang putrinya, kemudian berkata, “Tidak mungkin, Nak..”
Putrinya kemudian bertanya lagi, “Apakah kita bisa hidup tanpa berdosa dalam setahun…?”
Ayahnya kembali menggelengkan kepalanya,sambil tersenyum kepada putri kesayangannya ini.
“Oh Ayah, bagaimana kalau 1 bulan? Apakah kita bisa hidup tanpa melakukan kesalahan…?”
Ayahnya tertawa. “Mungkin tidak bisa juga ya, Nak.”
“OK Ayah, ini yang terakhir kali. Apakah kita bisa hidup tidak berdosa dalam 1 jam saja…?”
Akhirnya ayahnya mengangguk. “Kemungkinan besar, bisa Nak.”
Anak ini tersenyum lega. “Jika demikian, aku akan hidup benar dari jam ke jam,Ayah. Kelihatannya akan lebih mudah menjaga dan menjalaninya. ”
Saudara-Saudariku yang baik, mari kita mencoba memperhatikan cara kita menjalani hidup ini, dari waktu ke waktu.
Mencoba “hidup benar” dari waktu ke waktu, dengan latihan yang paling kecil dan sederhana. Ini akan menjadikan kita terbiasa.
Dan apa yang sudah biasa kita lakukan akan menjadi sifat. Dan sifat akan menjadi KARAKTER.
Saudara-Saudariku yang dirahmati Allah Ta’ala Mulai saat ini mari kita :
- Mencoba hidup 1 jam TANPA menjelek-jelekkan orang lain, kesombongan,kebohongan, dll. Lalu coba ulangi lagi untuk 1 jam berikutnya.
- Mencoba hidup 1 jam DENGAN kasih sayang kepada sesama, kesabaran,kemurahan hati, kerendahan hati, dan ketulusan. Lalu coba ulangi lagi untuk 1 jam berikutnya.
Satu jam memang sederhana, tapi sangat mungkin akan berarti bagi perjalanan hidup kita semua.
Selamat mencoba.
“Apakah kita bisa hidup dengan tidak berdosa selama hidup kita, Ayah…?”
Sang ayah memandang putrinya, kemudian berkata, “Tidak mungkin, Nak..”
Putrinya kemudian bertanya lagi, “Apakah kita bisa hidup tanpa berdosa dalam setahun…?”
Ayahnya kembali menggelengkan kepalanya,sambil tersenyum kepada putri kesayangannya ini.
“Oh Ayah, bagaimana kalau 1 bulan? Apakah kita bisa hidup tanpa melakukan kesalahan…?”
Ayahnya tertawa. “Mungkin tidak bisa juga ya, Nak.”
“OK Ayah, ini yang terakhir kali. Apakah kita bisa hidup tidak berdosa dalam 1 jam saja…?”
Akhirnya ayahnya mengangguk. “Kemungkinan besar, bisa Nak.”
Anak ini tersenyum lega. “Jika demikian, aku akan hidup benar dari jam ke jam,Ayah. Kelihatannya akan lebih mudah menjaga dan menjalaninya. ”
Saudara-Saudariku yang baik, mari kita mencoba memperhatikan cara kita menjalani hidup ini, dari waktu ke waktu.
Mencoba “hidup benar” dari waktu ke waktu, dengan latihan yang paling kecil dan sederhana. Ini akan menjadikan kita terbiasa.
Dan apa yang sudah biasa kita lakukan akan menjadi sifat. Dan sifat akan menjadi KARAKTER.
Saudara-Saudariku yang dirahmati Allah Ta’ala Mulai saat ini mari kita :
- Mencoba hidup 1 jam TANPA menjelek-jelekkan orang lain, kesombongan,kebohongan, dll. Lalu coba ulangi lagi untuk 1 jam berikutnya.
- Mencoba hidup 1 jam DENGAN kasih sayang kepada sesama, kesabaran,kemurahan hati, kerendahan hati, dan ketulusan. Lalu coba ulangi lagi untuk 1 jam berikutnya.
Satu jam memang sederhana, tapi sangat mungkin akan berarti bagi perjalanan hidup kita semua.
Selamat mencoba.
Thursday, November 1, 2012
" sempit "
Sudah lama Abunawas tidak dipanggil ke istana untuk menghadap baginda. Abunawas juga sudah lama tidak muncul di kedai teh. Kawan-kawan Abu nawas banyak yang merasa kurang bergairah tanpa kehadiran Abu nawas. Tentu saja keadaan kedai tidak semarak karena Abu nawas Si pemicu tawa tidak ada.
Suatu hari ada seorang laki-laki setengah baya ke kedai teh menanyakan Abunawas. Ia mengeluh bahwa ia tidak menemukan jalan keluar dari masalah pelik yang dihadapai.
salah satu teman Abu nawas ingin mencoba menolong.
“Cobalah utarakan kesulitanmu kepadaku barangkali aku bisa membantu”, kata kawan Abu nawas.
“Baiklah. Aku mempunyai rumah yang amat sempit.Sedangkan aku tinggal bersama istri dan kedelapan anak-anakku.Rumah itu kami rasakan terlalu sempit sehingga kami tidak merasa bahagia”,kata orang itu membeberkan kesulitannya.
Kawan Abunawas tidak mampu memberikan jalan keluar, juga yang lainnya.sehingga mereka menyarankan agar orang itu pergi menemui Abunawas di rumahnya saja.
Orang itu pun pergi ke rumah Abu nawas. Dan kebetulan Abu nawas sedang mengaji.
Setelah mengutarakan kesulitan yang sedang dialami, Abu nawas bertanya kepada orang itu.
“Punyakah engkau seekor domba?”.
“Tidak tetapi aku mampu membelinya”, jawab orang itu.
“Kalau begitu belilah seekor dan tempatkan domba itu di dalam rumahmu”, Abu nawas menyarankan.
Orang itu tidak membantah.Ia langsung membeli seekor domba seperti yang disarankan Abunawas.
Beberapa hari kemudian orang itu datang lagi menemui Abunawas.
“Wahai Abunawas, aku telah melaksanakan saranmu,tetapi rumahku bertambah sesak. Aku dan keluargaku merasa segala sesuatu menjadi lebih buruk dibandingkan sebelum tinggal bersama domba”,kata orang itu mengeluh.
“Kalau begitu belilah lagi beberapa ekor unggas dan tempatkan juga mereka di dalam rumahmu”, kata Abu nawas.
Orang itu tidak membantah.Ia langsung membeli beberapa ekor unggas yang kemudian dimasukkan ke dalam rumahnya.
Beberapa hari kemudian orang itu datang lagi ke rumah Abunawas.
“Wahai Abunawas, aku telah melaksanakan saran-saranmu dengan menambah penghuni rumahku dengan beberapa ekor unggas.Namun begitu aku dan keluargaku semakin tidak betah tinggal di rumah yang makin banyak penghuninya.Kami bertambah tersiksa”, kata orang itu dengan wajah yang semakin muram.
“Kalau begitu belilah seekor anak unta dan peliharalah di dalam rumahmu”, kata Abu nawas menyarankan.
Orang itu tidak membantah.Ia langsung ke pasar hewan membeli seekor unta untuk dipelihara di dalam rumahnya.
Beberapa hari kemudian orang itu datang lagi menemui Abunawas. ia berkata, “Wahai Abunawas,tahukah engkau bahwa keadaan di dalam rumahku sekarang hampir seperti neraka. Semuanya berubah menjadi mengerikan daripada hari-hari sebelumnya. Wahai Abunawas, kami sudah tidak tahan tinggal serumah dengan binatang-binantang itu”, kata orang itu putus asa.
“Baiklah, kalau kalian sudah merasa tidak tahan, ,Maka juallah anak-unta itu” kata Abu nawas.
Orang itu tidak membantah.Ia langsung menjual anak unta yang baru dibelinya.
Beberapa hari kemudian Abu nawas pergi ke rumah orang itu. “Bagaimana keadaan kalian sekarang?” Abu nawas bertanya.
“Keadaannya sekarang lebih baik karena anak unta itu sudah tidak lagi tinggal di sini”, kata orang itu tersenyum.
”baiklah, kalau begitu sekarang juallah unggas-unggasmu”, kata Abunawas. Orang itu tidak membantah. Ia langsung menjual unggas-unggasnya.
Beberapa hari kemudian Abu nawas mengunjungi orang itu. “bagaimana keadaan rumah kalian sekarang?”,Abu nawas bertanya.
“Keadaan sekarang lebih menyenangkan karena unggas-unggas itu sudah tidak tinggal bersama kami” kata orang itu dengan wajah ceria.
“Baiklah kalau begitu sekarang juallah domba itu”,kata Abu nawas. Orang itu tidak membantah. Dengan senang hati ia langsung menjual dombanya.
Beberapa hari kemudian Abu nawas bertamu ke rumah orang itu. Ia bertanya. “Bagaimana keadaan rumah kalian sekarang?”.
“Kami merasakan rumah kami bertambah luas karena binatang-binatang itu sudah tidak lagi bersama kami. Dan kami sekarang merasa lebih bahagia daripada dulu. Kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepadamu hai Abunawas”,kata orang itu dengan berseri-seri.
“Sebenarnya batas sempit dan luas itu tertancap dalam pikiranmu. Kalau engkau selalu bersyukur atas nikmat Tuhan, maka Tuhan akan mencabut kesempitan dalam hati dan pikiranmu”, kata Abu nawas menjelaskan.
Dan sebelum Abu nawas pulang, ia bertanya kepada orang itu, “Apakah engkau sering berdoa?”.
“Ya”, jawab orang itu.
“Ketahuilah bahwa doa seorang hamba tidak mesti diterima oleh Allah karena manakala Allah membuka pintu pemahaman kepada engkau ketika Dia tidak memberi engkau, maka ketiadaan pemberian itu merupakan pemberian sebenarnya
Suatu hari ada seorang laki-laki setengah baya ke kedai teh menanyakan Abunawas. Ia mengeluh bahwa ia tidak menemukan jalan keluar dari masalah pelik yang dihadapai.
salah satu teman Abu nawas ingin mencoba menolong.
“Cobalah utarakan kesulitanmu kepadaku barangkali aku bisa membantu”, kata kawan Abu nawas.
“Baiklah. Aku mempunyai rumah yang amat sempit.Sedangkan aku tinggal bersama istri dan kedelapan anak-anakku.Rumah itu kami rasakan terlalu sempit sehingga kami tidak merasa bahagia”,kata orang itu membeberkan kesulitannya.
Kawan Abunawas tidak mampu memberikan jalan keluar, juga yang lainnya.sehingga mereka menyarankan agar orang itu pergi menemui Abunawas di rumahnya saja.
Orang itu pun pergi ke rumah Abu nawas. Dan kebetulan Abu nawas sedang mengaji.
Setelah mengutarakan kesulitan yang sedang dialami, Abu nawas bertanya kepada orang itu.
“Punyakah engkau seekor domba?”.
“Tidak tetapi aku mampu membelinya”, jawab orang itu.
“Kalau begitu belilah seekor dan tempatkan domba itu di dalam rumahmu”, Abu nawas menyarankan.
Orang itu tidak membantah.Ia langsung membeli seekor domba seperti yang disarankan Abunawas.
Beberapa hari kemudian orang itu datang lagi menemui Abunawas.
“Wahai Abunawas, aku telah melaksanakan saranmu,tetapi rumahku bertambah sesak. Aku dan keluargaku merasa segala sesuatu menjadi lebih buruk dibandingkan sebelum tinggal bersama domba”,kata orang itu mengeluh.
“Kalau begitu belilah lagi beberapa ekor unggas dan tempatkan juga mereka di dalam rumahmu”, kata Abu nawas.
Orang itu tidak membantah.Ia langsung membeli beberapa ekor unggas yang kemudian dimasukkan ke dalam rumahnya.
Beberapa hari kemudian orang itu datang lagi ke rumah Abunawas.
“Wahai Abunawas, aku telah melaksanakan saran-saranmu dengan menambah penghuni rumahku dengan beberapa ekor unggas.Namun begitu aku dan keluargaku semakin tidak betah tinggal di rumah yang makin banyak penghuninya.Kami bertambah tersiksa”, kata orang itu dengan wajah yang semakin muram.
“Kalau begitu belilah seekor anak unta dan peliharalah di dalam rumahmu”, kata Abu nawas menyarankan.
Orang itu tidak membantah.Ia langsung ke pasar hewan membeli seekor unta untuk dipelihara di dalam rumahnya.
Beberapa hari kemudian orang itu datang lagi menemui Abunawas. ia berkata, “Wahai Abunawas,tahukah engkau bahwa keadaan di dalam rumahku sekarang hampir seperti neraka. Semuanya berubah menjadi mengerikan daripada hari-hari sebelumnya. Wahai Abunawas, kami sudah tidak tahan tinggal serumah dengan binatang-binantang itu”, kata orang itu putus asa.
“Baiklah, kalau kalian sudah merasa tidak tahan, ,Maka juallah anak-unta itu” kata Abu nawas.
Orang itu tidak membantah.Ia langsung menjual anak unta yang baru dibelinya.
Beberapa hari kemudian Abu nawas pergi ke rumah orang itu. “Bagaimana keadaan kalian sekarang?” Abu nawas bertanya.
“Keadaannya sekarang lebih baik karena anak unta itu sudah tidak lagi tinggal di sini”, kata orang itu tersenyum.
”baiklah, kalau begitu sekarang juallah unggas-unggasmu”, kata Abunawas. Orang itu tidak membantah. Ia langsung menjual unggas-unggasnya.
Beberapa hari kemudian Abu nawas mengunjungi orang itu. “bagaimana keadaan rumah kalian sekarang?”,Abu nawas bertanya.
“Keadaan sekarang lebih menyenangkan karena unggas-unggas itu sudah tidak tinggal bersama kami” kata orang itu dengan wajah ceria.
“Baiklah kalau begitu sekarang juallah domba itu”,kata Abu nawas. Orang itu tidak membantah. Dengan senang hati ia langsung menjual dombanya.
Beberapa hari kemudian Abu nawas bertamu ke rumah orang itu. Ia bertanya. “Bagaimana keadaan rumah kalian sekarang?”.
“Kami merasakan rumah kami bertambah luas karena binatang-binatang itu sudah tidak lagi bersama kami. Dan kami sekarang merasa lebih bahagia daripada dulu. Kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepadamu hai Abunawas”,kata orang itu dengan berseri-seri.
“Sebenarnya batas sempit dan luas itu tertancap dalam pikiranmu. Kalau engkau selalu bersyukur atas nikmat Tuhan, maka Tuhan akan mencabut kesempitan dalam hati dan pikiranmu”, kata Abu nawas menjelaskan.
Dan sebelum Abu nawas pulang, ia bertanya kepada orang itu, “Apakah engkau sering berdoa?”.
“Ya”, jawab orang itu.
“Ketahuilah bahwa doa seorang hamba tidak mesti diterima oleh Allah karena manakala Allah membuka pintu pemahaman kepada engkau ketika Dia tidak memberi engkau, maka ketiadaan pemberian itu merupakan pemberian sebenarnya
Subscribe to:
Posts (Atom)