Sunday, September 30, 2012

hilangkanlah laramu

kapalmenerjangbadai.jpg



Tersenyumlah menatap masa depan..
Jangan pernah terperangkap kesunyian.
Jangan biarkan diri sendiri menjadi korban.

Semua pasti ada jalan.. Jalan menuju perubahan, menuju kebahagiaan.

Hidupkan hari dengan senyuman. Sebuah senyuman pertama pada diri sendiri,bertanda sebuah ketegaran hati melangkah ke depan.

Melangkah..
Seiring dngan irama yang mengalun dihati.
menoleh kebelakang,Seiring dengan gejolak yang mengoyak bersama kerisauan dihati..

Luluhkan diri dan biarkan ia mengalir bagai derasnya aliran sungai.

Nyanyikanlah melodi jiwa, Bagai heningnya suara sang malam yang sunyi.

Kenalilah penderitaan dari kelembutan cintaNYA.

Sebuah masa yang begitu indah atas ujianNYA.

Sungguh diri kita bukanlah apa-apa.
Ya,kecuali hanyalah selaput berkilauan, yang tak selalu mampu membalut segores luka.

Bukan pula secercah cahaya yang tak selalu bisa terangi kekecewaan yang menyakitkan, Melainkan setangkai bunga putih.

Setangkai bunga putih..
Yang terkadang mekar juga layu, Seiring musim yang berganti.

Tersenyumlah kembali jangan bersedih lagi. Tersenyum merajut mimpi..
Mimpimu wujudkanlah dengan penuh percaya diri.

Hidup adalah perjuangan, Semua butuh pengorbanan. Dan yakinlah badai pasti akan berlalu..

Wednesday, September 26, 2012

belajarlah menghargai orang lain

Suatu hari,seorang perempuan setengah baya terlihat menggandeng anaknya memasuki sebuah taman besar yang ada di sebuah perkantoran terkenal.
Mereka duduk di sebuah bangku panjang. Ibu itu tampak sedang memarahi anak semata wayangnya. Mulutnya tak henti-hentinya mengomel.
Tak jauh dari tempat duduk itu, ada seorang kakek tua yang tengah memotong rumput.

Tiba-tiba, ibu mengeluarkan sehelai tisu dari dalam tasnya lalu melemparkannya ke arah orang tua itu. Si kakek terkejut. Ia melirik dengan pandangan heran ke arah ibu itu. Tapi, si ibu malah berpura-pura tidak terjadi apa-apa. Tanpa mengeluarkan sepatah kata, si kakek pun memungut tisu itu pelan-pelan dan lalu memasukkannya ke dalam tong sampah.

Tak disangka sesaat kemudian, si ibu kembali melemparkan sehelai tisu ke arah si kakek. Sekali lagi, dalam diam si kakek mengambil tisu yang dibuang itu dan memasukkannya ke tong sampah. Si kakek kembali meneruskan pekerjaannya. Namun baru saja si kakek mengambil gunting rumput, untuk ketiga kalinya tisu jatuh di depannya. Si kakek kembali memungutinya dan melemparkan ke tong sampah.
Kejadian ini berlangsung hingga 6-7 kali. Meski begitu, si kakek tidak menunjukkan ekspresi marah.

"Nah, coba kau lihat sendiri," ucap ibu itu kepada anaknya sembari menunjuk ke arah si kakek. "Kalau kamu malas belajar,setelah besar nanti kau akan jadi orang tak berguna. Cuma bisa jadi buruh pekerja kasar yang tidak terhormat seperti orang tua itu."

Si kakek dengan tenang melangkah mendekati wanita itu, "Nyonya,tempat ini bukan taman untuk umum. Taman ini cuma diperuntukkan bagi karyawan perusahaan kami. Hanya mereka yang boleh duduk di sini."

"Ya, aku tahu. Aku adalah manajer salah satu departemen di perusahaan ini! Aku kerja di gedung kantor ini."

"Boleh, saya pinjam handphone nyonya?"

Dengan berat hati,wanita itu memberikan ponselnya ke orang tua itu. Sembari melakukan itu, si ibu tak lupa mengajari anaknya, "Lihat kakek miskin ini.Ponsel saja tidak punya. Kamu harus rajin-rajin belajar, agar kelak tidak jadi seperti kakek yang tak berguna ini."

Selesai menelepon, si kakek mengembalikan ponsel itu dengan sopan. Tak lama kemudian, datang seorang lelaki menghadap si kakek dengan penuh hormat.
Si kakek berkata, "Sekarang aku putuskan memecat ibu ini dari perusahaan."

"Ya, Pak. Saya akan langsung bereskan."

Lalu si kakek menghampiri anak kecil itu. Sembari mengucap-usap kepalanya, ia berkata, "Nak, aku harap kau mengerti, di dunia ini yang terpenting adalah belajar menghormati orang lain." Setelah berkata begitu, si kakek melangkah perlahan menuju gedung.

Si ibu kaget bukan main dengan kejadian mendadak ini. Ia lalu bertanya kepada lelaki tadi, "Kenapa bersikap penuh hormat kepada tukang kebun itu?"

"Apa, tukang kebun?Beliau adalah presiden direktur kelompok perusahaan ini.Namanya Bapak Mauritz."

Si ibu pun langsung terduduk lunglai di kursi.

Pesan Moral : Jika kita banyak mengucap syukur, dunia ini akan terasa lebih indah.
Dengan menghargai dan menghormati orang lain, kita juga akan memperoleh banyak teman serta menerima cinta, kasih, dan bahagia yang berlimpah.
Dan jangan pula "mengecilkan" orang lain, karena apa yg terlihat belum tentu yang tersirat

Tuesday, September 25, 2012

penyesalan seorang tukang kayu

Seorang tukang bangunan yang sudah tua berniat untuk pensiun dari profesi yang sudah ia geluti selama puluhan tahun.Ia ingin menikmati masa tua bersama istri dan anak cucunya. Ia tahu ia akan kehilangan penghasilan rutinnya namun bagaimanapun tubuh tuanya butuh istirahat.

Ia pun menyampaikan rencana tersebut kepada mandornya.Sang Mandor merasa sedih, sebab ia akan kehilangan salah satu tukang kayu terbaiknya,ahli bangunan yang handal yang ia miliki dalam timnya. Namun ia juga tidak bisa memaksa. Sebagai permintaan terakhir sebelum tukang kayu tua ini berhenti, sang mandor memintanya untuk sekali lagi membangun sebuah rumah untuk terakhir kalinya.

Dengan berat hati si tukang kayu menyanggupi namun ia berkata karena ia sudah berniat untuk pensiun maka ia akan mengerjakannya tidak dengan segenap hati.Sang mandor hanya tersenyum dan berkata, "Kerjakanlah dengan yang terbaik yang kamu bisa. Kamu bebas membangun dengan semua bahan terbaik yang ada."

Tukang kayu lalu memulai pekerjaan terakhirnya. Ia begitu malas-malasan. Ia asal-asalan membuat rangka bangunan, ia malas mencari, maka ia gunakan bahan-bahan berkualitas rendah. Sayang sekali, ia memilih cara yang buruk untuk mengakhiri karirnya.

Saat rumah itu selesai.Sang mandor datang untuk memeriksa. Saat sang mandor memegang daun pintu depan, ia berbalik dan berkata, "Ini adalah rumahmu, hadiah dariku untukmu!"

Betapa terkejutnya si tukang kayu. Ia sangat menyesal. Kalau saja sejak awal ia tahu bahwa ia sedang membangun rumahnya,ia akan mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Sekarang akibatnya, ia harus tinggal di rumah yang ia bangun dengan asal-asalan.

Inilah refleksi hidup kita!
Pikirkanlah kisah si tukang kayu ini.Anggaplah rumah itu sama dengan kehidupan Anda. Setiap kali Anda memalu paku,memasang rangka,memasang keramik,lakukanlah dengan segenap hati dan bijaksana.

Sebab KEHIDUPANMU SAAT INI ADALAH AKIBAT DARI PILIHANMU DI MASA LALU.

MASA DEPANMU ADALAH HASIL DARI KEPUTUSANMU SAAT INI.

tempayan retak

Dikisahkan,seorang ibu di sebuah desa yang sudah tua memiliki 2 buah tempayan yang digunakan untuk mencari air, yang dipikul di pundak dengan menggunakan sebatang bambu.

Salah satu dari tempayan itu retak,sedangkan yang satunya tanpa cela & selalu memuat air hingga penuh.

Setibanya di rumah,setelah menempuh perjalanan panjang dari sungai, air di tempayan yang retak tinggal separuh.
Selama 2 tahun hal ini berlangsung setiap hari, dimana ibu itu membawa pulang air hanya satu setengah tempayan. Tentunya si tempayan yang utuh sangat bangga akan pencapaiannya. Namun,tempayan yang retak merasa malu akan kekurangannya & sedih sebab hanya bisa memenuhi setengah dari kewajibannya.

Setelah 2 tahun yang dianggapnya sebagai kegagalan, akhirnya dia berbicara kepada ibu tua itu di dekat sungai. "Aku malu, sebab air bocor melalui bagian tubuhku yg retak di sepanjang jalan menuju ke rumahmu.”
Ibu itu tersenyum,"Tidakkah kau lihat bunga beraneka warna di jalur yg kau lalui, namun tidak ada di jalur yang satunya? Aku sudah tahu kekuranganmu, jadi aku menabur benih bunga di jalurmu & setiap hari dalam perjalanan pulang kau menyirami benih-benih itu. Selama 2 tahun aku bisa memetik bunga-bunga cantik untuk menghias meja. Kalau kau tdk seperti itu,maka rumah ini tidak seasri sepertt ini sebab tidak ada bunga.”

Pesan Kisah ini: Kita semua mempunyai kekurangan masing-masing.
Namun keretakan & kekurangan itulaah yg menjadikan hidup kita menyenangkan & memuaskan.
Kita harus menerima setiap orang apa adanya & mencari yang terbaik dalam diri mereka.

Monday, September 24, 2012

Tentang Pohon apel dan anak kecil

Suatu masa dahulu, terdapat sebatang pohon apel yang amat besar.Seorang anak lelaki begitu gemar bermain-main di sekitar pohon apel ini setiap hari. Dia memanjat pohon tersebut, memetik serta memakan apel sepuas hatinya, dan adakalanya dia beristirahat lalu terlelap di perdu pohon apel tersebut.
Anak lelaki tersebut begitu menyayangi tempat permainannya.
Pohon apel itu juga menyukai anak tersebut.

Masa berlalu… anak lelaki itu sudah besar dan menjadi seorang remaja. Dia tidak lagi menghabiskan masanya setiap hari bermain di sekitar pohon apel tersebut. Namun begitu, suatu hari dia datang kepada pohon apel tersebut dengan wajah yang sedih.

Marilah bermain di sekitarku,” ajak pohon apel itu. ” Aku bukan lagi kanak-kanak, aku tidak lagi gemar bermain dengan engkau,” jawab remaja itu.
” Aku mau permainan.Aku perlu uang untuk membelinya,” tambah remaja itu dengan nada yang sedih. Lalu pohon apel itu berkata, "Kalau begitu, petiklah apel-apel yang ada padaku.Juallah untuk mendapatkan uang.Dengan itu, kau dapat membeli permainan yang kauinginkan.” Remaja itu dengan gembiranya memetik semua apel di pohon itu dan pergi dari situ.
Dia tidak kembali lagi selepas itu.

Pohon apel itu merasa sedih. Masa berlalu…

Suatu hari, remaja itu kembali. Dia semakin dewasa. Pohon apel itu merasa gembira. "Marilah bermain di sekitarku,” ajak pohon apel itu.
" Aku tiada waktu untuk bermain. Aku terpaksa bekerja untuk mendapatkan uang. Aku ingin membina rumah sebagai tempat perlindungan untuk keluargaku. Bisakah kau menolongku?” Tanya anak itu.

" Maafkan aku. Aku tidak mempunyai rumah. Tetapi kau boleh memotong dahan-dahanku yang besar ini dan kau buatlah rumah daripadanya.”
Pohon apel itu memberikan dahannya.Lalu, remaja yang semakin dewasa itu memotong ke semua dahan pohon apel itu dan pergi dengan gembiranya.
Pohon apel itu pun turut gembira tetapi kemudiannya merasa sedih karena remaja itu tidak kembali lagi selepas itu.

Suatu hari yang panas,seorang lelaki datang menemui pohon apel itu. Dia sebenarnya adalah anak lelaki yang pernah bermain-main dengan pohon apel itu.Dia telah matang dan dewasa.
" Marilah bermain-main di sekitarku,” ajak pohon apel itu.

" Maafkan aku, tetapi aku bukan lagi anak lelaki yang suka bermain-main di sekitarmu. Aku sudah dewasa. Aku mempunyai cita-cita untuk belayar.

Malangnya, aku tidak mempunyai perahu.Boleh kah kau menolongku?” Tanya lelaki itu. " Aku tidak mempunyai perahu untuk diberikan kepada kau. Tetapi kau boleh memotong batang pohon ini untuk dijadikan perahu. Kau akan dapat belayar dengan gembira,” kata pohon apel itu.

Lelaki itu merasa amat gembira dan menebang batang pohon apel itu.Dia kemudian pergi dari situ dengan gembiranya dan tidak kembali lagi selepas itu.
Namun begitu, pada suatu hari, seorang lelaki yang semakin di mamah usia, datang menuju pohon apel itu.Dia adalah anak lelaki yang pernah bermain di sekitar pohon apel itu.

" Maafkan aku. Aku tidak ada apa-apa lagi untuk diberikan kepada kau. Aku sudah memberikan buahku untuk kau jual, dahanku untuk kau buat rumah,batangku untuk kau buat perahu.
Aku hanya ada tunggul dengan akar yang hampir mati…” kata pohon apel itu dengan nada pilu.

"Aku tidak mau apelmu karena aku sudah tiada bergigi untuk memakannya, aku tidak mau dahanmu karena aku sudah tua untuk memotongnya, aku tidak mau batang pohonmu kerana aku tidak berupaya untuk belayar lagi, aku merasa lelah dan ingin istirahat,” jawab lelaki tua itu.

"Jika begitu, istirahatlah di perduku,” kata pohon apel itu. Lalu lelaki tua itu duduk di perdu pohon apel itu dan beristirahat. Mereka berdua menangis kegembiraan.

Tahukah kamu.Sebenarnya, pohon apel yang dimaksudkan di dalam cerita itu adalah kedua ibu bapak kita.

Saat kita masih muda,kita suka bermain dengan mereka. Ketika kita meningkat remaja,kita perlukan bantuan mereka untuk meneruskan hidup. Kita tinggalkan mereka, dan hanya kembali meminta pertolongan apabila kita di dalam kesusahan.
Namun begitu, mereka tetap menolong kita dan melakukan apa saja asalkan kita bahagia dan gembira dalam hidup.

Anda mungkin terfikir bahwa anak lelaki itu bersikap kejam terhadap pohon apel itu, tetapi fikirkanlah, itu hakikatnya bagaimana kebanyakan anak-anak masa kini melayani ibu bapak mereka.
Hargailah jasa ibu bapak kita. Jangan hanya kita menghargai mereka ketika menyambut hari ibu dan hari bapak setiap tahun.

Allah SWT berfirman:" Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah,dan melahirkannya dengan susah payah(pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan,sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni’mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan)kepada anak cucuku.Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri” [Q.S 46:15]

Belum ada kata terlambat untuk kembali berbakti kepada kedua orang tua kita biarpun mereka sudah tidak ada di dunia fana ini...

Saturday, September 22, 2012

kenali pasanganmu dari sekarang

Bila saat ini kamu memiliki mobil dan kehidupan yang cukup mapan & seorang kekasih....
kamu tidak akan pernah tau, apakah wanita ini masih mencintaimu jika suatu saat kamu hanya naik sepeda motor,tidak lagi punya rumah pribadi & hanya ada menu tempe di meja makan.

Mungkinkah dia datang ketika kamu bisa memberikannya kenyamanan-kenyamanan finansial yang dia idam-idamkan.
Cintakah yang kamu punya?

Bukan!
Kamu hanya memiliki wanita yang mencintai kenyamanan yang bisa kamu sediakan.
Beruntunglah bagi pasangan yang telah menikah dan mereka berdua memulainya dari bawah.

Mensyukuri mobil mereka, karena mereka berdua pernah merasakan panas-hujan dengan sepeda motor.
Menyenangi spring bed baru mereka, karena mereka berdua pernah tidur bersama di atas sebuah kasur busa kecil.
Terharu degan rumah pribadi mereka, karena dulu mereka pernah tinggal hanya di sebuah kost.
Beruntunglah para pria yang memiliki wanita yang begitu mencintai mereka & mendampingi di saat-saat perjuangan menuju kehidupan yg lebih baik.
Hari ini,, belajarlah untuk menghargai pasanganmu bukan karena kekayaannya.

yang terjadi pada tubuh pada waktu kita mati nanti

Sesungguhnya mayat di dalam kubur akan melewati beberapa fase perubahan, dan inilah fase-fase sejak malam pertama masuk ke kuburan hingga 25 tahun setelahnya.

Malam Pertama Di kuburan pembusukan dimulai pada daerah perut dan kemaluan.
Subhanallah, perut dan kemaluan adalah dua hal terpenting yang anak cucu Adam ini saling bergulat dan menjaganya di dunia.
Dua hajat, yang karenanya Allah azza wa jalla membuat manusia merugi di dunia akan membusuk pada malam pertamanya di kuburan.
Setelah itu, mulailah jasad berubah warna menjadi hijau kehitaman. Setelah berbagai make up, dan alat-alat kecantikan membuatnya memiliki ragam pesona, nanti tubuh manusia hanya akan memiliki satu warna saja.

Malam Kedua Di kuburan, mulailah anggota-anggota tubuh membusuk seperti limpa, hati,paru-paru dan lambung.

Hari Ketiga Di kuburan,mulailah anggota-anggota tubuh itu mengeluarkan bau busuk tidak sedap.

Seminggu Setelahnya Wajah mulai tampak membengkak, dua mata, kedua lisan dan pipi.

Setelah 10 hari Tetap terjadi pembusukan pada kali ini pada anggota-anggota tubuh tersebut, perut,lambung, limpa..

Setelah 2 Minggu Rambut mulai rontok

Setelah 15 Hari Lalat hijau mulai bisa mencium bau busuk dari jarak 5 km, dan ulat-ulat pun mulai menutupi seluruh tubuhnya

Setelah 6 Bulan Yang tersisa hanya rangka tulang saja.

Setelah 25 Tahun Rangka tubuh ini akan berubah menjadi semacam biji, dan di dalam biji tersebut, kita akan menemukan satu tulang yang sangat kecil disebut ‘ajbudz dzanab (tulang ekor).Dari tulang inilah kita akan dibangkitkan oleh Allah azza wa jalla pada hari kiamat.

Inilah tubuh yang selama ini kita jaga.
Inilah tubuh yang kita berbuat maksiat kepada Allah dengannya.
Oleh karena itulah,jangan biarkan umur kita melewati jasad ini sia-sia, karena dia akan mendapatkan apa yang telah disebutkan.

kisah kasih seorang ibu

Alkisah di sebuah desa, ada seorang ibu yang sudah tua hidup berdua dengan anak satu-satunya.
Suaminya sudah lama meninggal karena sakit.
Sang ibu sering kali merasa sedih memikirkan anak satu-satunya. Anaknya mempunyai tabiat yang sangat buruk yaitu suka mencuri, berjudi,mengadu ayam dan banyak lagi.

Ibu itu sering menangis meratapi nasibnya yang malang, Namun ia sering berdoa memohon kepada tuhan: " Rabb tolong sadarkan anakku yang kusayangi, supaya tidak berbuat dosa lagi. Aku sudah tua dan ingin menyaksikan dia bertobat sebelum aku mati”

Namun semakin lama si anak semakin larut dengan perbuatan jahatnya. Sudah sangat sering ia keluar masuk penjara karena kejahatan yang dilakukannya.

Suatu hari ia kembali mencuri di rumah penduduk desa, namun malang dia tertangkap.Kemudian dia dibawa ke hadapan raja utk diadili dan dijatuhi hukuman pancung.

Pengumuman itu diumumkan ke seluruh desa, hukuman akan dilakukan keesokan hari didepan rakyat desa dan tepat pada saat lonceng berdentang menandakan pukul enam pagi.

Berita hukuman itu sampai ke telinga si ibu,dia menangis meratapi anak yang dikasihinya dan berdoa bersujud kepada Tuhan " Rabb ampuni anak hamba,biarlah hamba yang sudah tua ini yang menanggung dosa nya” Dengan tertatih tatih dia mendatangi raja dan memohon supaya anaknya dibebaskan.

Tapi keputusan sudah bulat, anakknya harus menjalani hukuman.

Dengan hati hancur, ibu kembali ke rumah. Tak hentinya dia berdoa supaya anaknya diampuni, dan akhirnya dia tertidur karena kelelahan.

Keesokan harinya,ditempat yang sudah ditentukan, rakyat berbondong2 menyaksikan hukuman tersebut.

Sang algojo sudah siap dengan pancungnya dan anak sudah pasrah dengan nasibnya.Terbayang di matanya wajah ibunya yang sudah tua, dan tanpa terasa ia menangis menyesali perbuatannya.

Detik-detik yang dinantikan akhirnya tiba. Sampai waktu yang ditentukan tiba,lonceng belum juga berdentang sudah lewat lima menit dan suasana mulai berisik,akhirnya petugas yang bertugas membunyikan lonceng datang. Ia mengaku heran karena sudah sejak tadi dia menarik tali lonceng tapi suara dentangnya tidak terdengar.

Saat mereka semua sedang bingung, tiba2 dari tali lonceng itu mengalir darah. Darah itu berasal dari atas tempat di mana lonceng itu diikat.

Dengan jantung berdebar2 seluruh rakyat menantikan saat beberapa orang naik ke atas menyelidiki sumber darah.

Tahukah anda apa yang terjadi? Ternyata di dalam lonceng ditemui tubuh si ibu tua dengan kepala hancur berlumuran darah dia memeluk bandul di dalam lonceng yang menyebabkan lonceng tidak berbunyi, dan sebagai gantinya,kepalanya yang terbentur kedinding lonceng.

Seluruh orang yang menyaksikan kejadian itu tertunduk dan meneteskan air mata.

Sementara si anak meraung raung memeluk tubuh ibunya yang sudah diturunkan. Menyesali dirinya yang selalu menyusahkan ibunya.

Ternyata malam sebelumnya si ibu dengan susah payah memanjat keatas dan mengikat dirinya di lonceng, Memeluk besi dalam lonceng untuk menghindari hukuman pancung anaknya.

Demikianlah sangat jelas kasih seorang ibu utk anaknya Betapapun jahat si anak, ia tetap mengasihi sepenuh hidupnya.

Marilah kita mengasihi orang tua kita masing masing selagi kita masih mampu karena mereka adalah sumber kasih sayang Rabb bagi kita di dunia ini.

Sesuatu untuk dijadikan renungan utk kita, agar kita selalu mencintai sesuatu yang berharga yang tidak bisa dinilai dengan apapun.

+ Ambillah waktu untuk berpikir, itu adalah sumber kekuatan.

+ Ambillah waktu untuk berkarya, adalah rahasia dari masa muda yang bermanfaat.
Ambillah waktu untuk berdoa, itu adalah sumber ketenangan.

+ Ambillah waktu untuk belajar, itu adalah sumber kebijaksanaan.

+ Ambillah waktu untuk mencintai dan dicintai,itu adalah anugerah terindah yang diberikan Rabb.

+ Ambillah waktu untuk bersahabat, itu adalah jalan menuju kebahagiaan.

+ Ambillah waktu untuk tersenyum,itu adalah musik yang menggetarkan hati.

+ Ambillah waktu untuk memberi, itu membuat hidup terasa berarti.

+ Ambillah waktu untuk bekerja, itu adalah nilai keberhasilan.

+ Ambillah waktu utk beramal, itu adalah kunci utk menuju keridhoan Illahi

Thursday, September 20, 2012

sebuah harapan

Apa yang mendorong petani berkeringat dan bekerja keras?
Adalah harapan akan memetik panen dari tanamannya.

Apa yang membuat seorang pedagang tergiur melakukan banyak perjalanan,menempuh marabahaya,meninggalkan keluarga dan tanah air?
Adalah harapan akan mendapat keuntungan.

Apa yang mendorong seorang pelajar bersungguh-sungguh,terus menerus belajar,begadang di malam hari, meresume dan menghafal?
Adalah harapan akan lulus.

Apa yang mendorong seorang tentara melakukan berbagai manuver heroic dalam peperangan dan bersabar menghadapi peperangan yang ganas?
Adalah harapan akan mendapatkan kemenangan.

Apa yang membuat seorang pasien dengan sukarela maupun terpaksa meminum obat yang pahit?
Adalah harapan akan sembuh.

Apa yang mendorong seorang beriman menentang hawa nafsunya dan bersusah payah melaksanakan ketaatan kepada Tuhannya?
Adalah harapan terhadap ridha dan surga Allah SWT.

Jadi, Biarkan harapan bercerita tentang dirinya…..

perjalanan ikan kecil mencari air

Suatu hari seorang ayah dan anaknya sedang duduk berbincang-bincang di tepi sungai.

Sang Ayah berkata kepada anaknya," Lihatlah anakku, air begitu penting dalam kehidupan ini, tanpa air kita semua akan mati.”

Pada saat yang bersamaan, seekor ikan kecil mendengar percakapan itu dari bawah permukaan air,ikan kecil itu mendadak gelisah dan ingin tahu apakah air itu, yang katanya begitu penting dalam kehidupan ini.

Ikan kecil itu berenang dari hulu sampai ke hilir sungai sambil bertanya kepada setiap ikan yang ditemuinya," Hai tahukah kamu dimana tempat air berada? Aku telah mendengar percakapan manusia bahwa tanpa air kehidupan akan mati.”

Ternyata semua ikan yang telah ditanya tidak mengetahui dimana air itu, si ikan kecil itu semakin kebingungan, lalu ia berenang menuju mata air untuk bertemu dengan ikan sepuh yang sudah berpengalaman, kepada ikan sepuh itu ikan kecil ini menanyakan hal yang sama,

" Dimakah air?” Ikan sepuh itu menjawab dengan bijak, "Tak usah gelisah anakku, air itu telah mengelilingimu,sehingga kamu bahkan tidak menyadari kehadirannya. Memang benar, tanpa air kita semua akan mati.”

Apa arti cerita tersebut bagi kita. Manusia kadang-kadang mengalami situasi yang sama seperti ikan kecil,mencari kesana kemari tentang kehidupan dan kebahagiaan, padahal ia sedang menjalaninya,bahkan kebahagiaan sedang melingkupinya sampai-sampai ia sendiri tidak menyadarinya.

Wednesday, September 19, 2012

Kisah syeikh dan seorang sufi

Dikisahkan Syekh Abu Daud adalah seorang ulama' terkenal, beliau menguasai puluhan kitab bahkan ratusan kitab, santrinya banyak mencapai ribuan, dan beliau dikenal sbg Maha Guru, suatu saat Syekh Abu Daud mengalami kegundahan hati, akhirnya beliau sholat malam utk minta petunjuk pd Allah bagaimana utk mengatasi kegundahan hati ini, maka Allah memberi isyaroh lewat mimpi, Syekh Abu Daud bertemu dg malaikat dan malaikat itu memberi petunjuk

"Carilah Abu Sufi,kegundahanmu akan hilang saat engkau bertemu dengannya".

Keesokan harinya saat Syekh Abu Daud bangun, maka dia menyuruh salah seorang santrinya untuk mencari Abu Sufi.
Dan santrinya setelah mencari beberapa hari akhirnya dpt informasi tentang Abu Sufi, dia tinggal di rumah yg amat sederhana,dinding2nya dari bambu dan lantainya tanah.

Santri tadi langsung bilang, ada seorang yg namanya Abu Sufi tapi dia itu orang miskin yg kelihatannya bodoh,kenapa Syekh Abu Daud ingin menemui dia? sang Syekh Abu menjawab "sudahlah,skrg antarkan aku ke rumah Abu Sufi tsb".

Setelah menempuh perjalanan maka sampailah Syekh Abu Daud dan seorang santrinya ke rumah Abu Sufi yg sederhana tsb.

Syekh Abu Daud: "Assalaamu'aikum Yaa Abu Sufi, maka Abu Sufi membukakan pintu dan menjawab "Wa'alaikumussalam,silahkan masuk kalian berdua", setelah ketiganya berada di dalam rumah, Abu Sufi menanyakan maksud kedatangan tamunya ini dan bertanya "siapa anda2 ini koq tiba2 datang ke rumahku yg sederhana ini?"

Syekh Abu Daud menjawab "Saya Syekh Abu Daud dan ini salah satu santri saya, saya datang kemari ingin minta saran kepada anda?"

Abu Sufi menjawab:Ooo...anda ulama' terkenal itu ya, apakah anda merasa mampu jadi seorang guru?

maka Syekh Abu Daud menjawab: Ya, saya mampu,
maka Abu Sufi berkata:Kalau sudah merasa mampu buat apa kemari, pulang saja sana...gak ada gunanya kau kemari?,

santri Syekh Abu Daud tdk terima gurunya dihina, santri tsb bilang pd gurunya "Syekh lebih baik kita pulang,benar kan perkiraan saya dia hanyalah orang miskin yg bodoh"

Syekh Abu Daud langsung menatap tajam ke santrinya tsb dan berkata "Diam, kau ini tidak mengerti apa-apa!...akhirnya sang santri diam, dan Syekh Abu Daud berkata pada Abu Sufi "Tolong saya, saya belum mampu menjadi guru,saya tidak mengerti apa-apa"

Dengan pengakuan yg tulus ini akhirnya abu Sufi tidak jadi mengusir Syekh Abu Daud dan berkata: "Baguslah kau sadar... sekarang saya akan ajukan pertanyaan2 yg mudah,bila bisa menjawab kau layak jadi guru, bila belum dpt menjawab maka kau masih perlu belajar lagi"

Abu Sufi: pertanyaan pertama, tahukah engkau cara makan yg benar?
Syekh Abu Daud: tahu,pertama baca bismillah,kemudian makan dg tangan kanan dan berhenti sebelum kenyang

Abu Sufi: salah...! dasar bodoh..! pertanyaan mudah saja tidak bisa kau jawab, aneh sekali kau bisa menjadi "Syekh/guru besar"

Santri yg tidak tahan gurunya dihina utk kedua kalinya berkomentar: Hai bodoh..! jangan menghina guruku beliau itu Maha Guru, kau tidak ada apa-apanya,guru ayo pulang saja,percuma bicara sama orang bodoh!

Syekh Abu Daud langsung marah pd santrinya: Diam..! ini urusanku dg Abu Sufi bila kau tdk suka plg saja sendiri...! maka sang santri ketakutan dan terpaksa diam dg hati yg mendongkol.

Syekh Abu Daud: ya saya bodoh, tolong pertanyaan lain, insya Allah saya bisa menjawab

Abu Sufi: pertanyaan kedua, tahukah engkau cara tidur yg benar?
Syekh Abu Daud: tahu,sebelum tidur saya berwudlu dulu, kemudian aku berbaring sebagaimana berbaringnya Rosulullah sewaktu tidur dan sebelum kupejamkan mata ku membaca do'a sebelum tidur dan surat al-Ikhlas 7 kali

Abu Sufi: salah lagi....
sekarang coba kau jawab pertanyaan yg ketiga ini yg paling penting krn kau guru agama, bagaimana cara kau mengajarkan agama

Syekh Abu Daud: Aku mengajar agama berdasarkan Qur'an dan Hadits, dan setiap hari ku ajar mereka dg materi baru dan berbeda agar para santriku tidak bosan menerima pelajaranku

Abu Sufi: salah.....!
jawaban kamu salah semua.......

Syekh Abu Daud: kalau begitu berilah petunjuk diriku yg bodoh ini

Abu Sufi: baiklah bila kamu telah mengakui kekuranganmu,sebenarnya jawabanmu semua tadi itu benar tapi benar bg org2 yg tingkatannya masih kesadaran mata,sdangkan kau guru harusnya kau lebih tinggi tingkatannya yaitu tingkatan kesadaran akal.

Aku beri penjelasan utk soal pertama sampai ke tiga
1. Cara makan yg benar, adalah lihat dulu makanannya halal atau haram, suci apa najis,kalau makan babi walau kau baca bismillah 1000x tetap akan membuatmu berdosa.
Setelah jelas2 tahu bahwa makanan itu halal dan suci baru melakukan seperti apa yg kamu jawab tadi.

2. Cara tidur yg benar,yg kamu katakan tadi sebenarnya tidak seluruhnya salah,jawabanmu masih kurang tepat, bagi orang yg berakal tidak cukup hanya dzhohirnya saja yaitu berwudlu dan berdoa, tapi juga hatimu sewaktu belum tidur harus bersih dari dengki jg memaafkan semua kesalahan manusia dan bersih dari rasa cinta dunia,sehingga tidurmu adl tidur yg diridloi Allah,walau kau berwudlu dan berdoa tapi sebelum tidur di hatimu masih ada rasa dengki atau dendam atau rasa cinta dunia mngalahkan cinta pd Allah maka tidurmu adl tidur yg dimurka Allah SWT.

3. Cara mengajar yg benar, yg kamu jawab tadi itu bisa dilakukan semua orang, tidak hanya kamu, orang kafir pun yg mempelajari Qur'an dan Hadits dan dia pandai juga bisa mengajar seperti kamu, dan inti mengajar agama adlh harus disertai rasa ikhlas dan hanya mengharap ridlo Allah,bukan pujian lebih2 bayaran.....
faham kamu skrg Abu Daud

Syekh Abu Daud: terima kasih Abu Sufi,sekarang hilang kegundahan hatiku, atas ilmu yg kamu berikan padaku, dan kamu santriku, jangan terlalu mudah menyimpulkan orang hanya dari penampilan,keadaan atau kata katanya yg kelihatan kurang sopan,terkadang dia hanya menguji kamu, sampai di mana akhlak kamu,dan rupanya kamu harus belajar tasawuf dengan Abu Sufi sehingga bisa berakhlak dg benar,dan skrg minta maaflah pd Abu Sufi

Santri Syekh Abu Daud: Maafkan kelancangan saya tadi Syekh Abu Sufi, Maaf saya tadi salah paham,setelah mendengarkan penjelasan anda,ternyata anda orang 'alim

Abu Sufi: Ya saya maafkan dan tidak apa apa,sikap kamu membela guru kamu itu juga akhlak yg baik, tapi cara kamu tadi yg kurang baik, walau tujuan kamu benar, tapi kalau kamu pakai cara yg salah, sungguh demi Dzat Yang menguasai langit dan bumi, maka kebenaran tersebut sulit utk diterima.

Dari cerita ini lihat perbandingan jawaban Abu Daud (kesadaran mata) dan jawaban abu sufi (kesadaran akal)dan dlm kisah tsb juga terselip adab sbg seorang yg minta petunjuk tidak boleh "merasa mampu/merasa bisa" kerana bila ada rasa ini sulit utk menerima "ilmu" yg lebih tinggi tingkatannya.

Semoga kita semua selalu dlm ridlo dan hidayah dari Allah swt..Aamiin Allaahumma Aamiin

Nenek pemungut daun

Alkisah pada sebuah kota d Pulau Madura,tersebutlah seorang nenek yang kesehariannya bekerja sebagai menjual bunga cempaka di sebuah pasar.

Seperti kebiasaan setiap harinya usai berjualan, sang nenek selalu menyempatkan diri mampir ke Masjid Agung yang terdapat di kota itu dengan berjalan kaki,walau jaraknya cukup jauh.

Ia kemudian berwudhu,masuk ke Masjid, dan melakukan shalat dhuhur.
Setelah berdzikir dan berdoa sekedarnya, ia segera keluar dari Masjid dan membungkuk-bungkukkan badannya di halaman Masjid.

Untuk apa?

Si nenek dengan sabarnya memunguti serta mengumpulkan daun-daun yang berserakan di halaman Masjid tersebut.

Selembar demi lembaran daun dikaisnya. Tak satu lembar daunpun ia lewatkan. Tentu saja agak lama sang nenek membersihkan halaman Masjid dengan cara seperti itu.
Padahal matahari Madura di siang hari sungguh panas menyengat, hingga keringat pun jadi membasahi sekujur tubuhnya.

Banyak jemaah Masjid yang jatuh iba kepadanya.
Sehingga suatu hari Ta'mir Masjid memutuskan untuk membersihkan sendiri dedaunan itu sebelum si nenek tersebut datang.

Pada suatu hari, seperti biasanya sang nenek datang dan langsung masuk Masjid.
Berwudhu' dan dilanjutkan Shalat.
Usai shalat, ketika ia hendak melakukan kebiasaan rutinnya,betapa terkejutnya ia.
Sebab tak ada satu lembarpun daun yang berserakan disana.

Ia kembali lagi ke Masjid dan menangis dengan sesenggukan di hadapan jamaah. Ia mempertanyakan mengapa daun-daun itu sudah dibersihkan sebelum kedatangannya.

Para jemaah mencoba menjelaskan bahwa mereka merasa kasihan kepadanya sehingga mereka mendahului membersihkan sebelum kedatangan si nenek.

"Jika kalian kasihan kepada saya, berikan kesempatan kepada saya untuk membersihkannya!
Biarkan saya yang akan membersihkan" pinta nenek tersebut.

Singkat cerita, akhirnya sang nenek dibiarkan mengumpulkan dan membersihkan dedaunan itu seperti biasanya. Karena orang-orang pada penasaran dengan kelakuan nenek tersebut, maka salah seorang kyai diminta untuk menanyakan kepada si nenek tersebut mengapa ia begitu bersemangat membersihkan dedaunan itu.

Maka bertanyalah sang Kyai. Akan tetapi Perempuan tua itu hanya mau menjelaskan sebabnya dengan dua syarat :
Pertama : Hanya Kyai yang mendengarkan rahasianya.
Kedua : Rahasia itu tidak boleh disebarkan ketika ia masih hidup.

(Sekarang sang nenek telah meniggal dunia dan kita dapat mendengarkan rahasia tersebut)

Setelah sang Kyai berjanji, maka berkatalah si nenek : "Saya ini perempuan bodoh, Pak Kyai." tuturnya.
"Saya tahu amal-amal saya yang kecil itu mungkin juga tidak benar saya jalankan.
Yang saya tahu, saya tidak mungkin selamat pada hari kiamat dan di akhirat tanpa mendapat syafaat Kanjeng Nabi Muhammad SAW.

Setiap kali saya mengambil selembar daun, saya mengucapkan satu shalawat kepada Rasulullah. Kelak jika saya mati, saya ingin Kanjeng Nabi menjemput saya.
Memberi syafaat kepada saya. Biarlah semua dedaunan itu bersaksi bahwa saya telah membacakan shalawat kepadanya." tambah nenek tua tersebut.

Sang kyai hanya mampu tertegun mendengarkan cerita nenek tersebut.
Seakan tidak percaya dengan apa yang telah didengarnya.

Perempuan tua yang hanya dari sebuah kampung itu, tidak saja telah mengamalkan dan mengungkapkan rasa cintanya kepada Rasulullah SAW dalam bentuknya yang tulus. Ia juga telah menunjukkan sifat kerendahan hati(tawadhdhu’) di hadapan manusia, dan tadharru’ (kerendahan diri ke Hadirat Tuhannya), serta pengakuan akan keterbatasan amal dihadapan Allah SWT.

Lebih dari itu, ia juga memiliki kesadaran spiritual yang tinggi,yang amat luhur. Ia sadar bahwa dia tidak dapat hanya mengandalkan amalannya untuk dapat selamat di Akhirat kelak. Dia sangat bergantung pada Rahmat Allah SWT.

Dan siapa lagi yang menjadi rahmat di semesta alam ini selain Rasulullah SAW?

Sehingga syafaat dari Rasulullah itulah yang sangat dia harapkan.
Subhanallah, Allahumma shalli 'ala Muhammad wa'ala ali Muhammad.

Kisah ini dituturkan oleh salah satu Kyai di Madura, Bapak D.Zawawi Imron (Dikenal juga sebagai Penyair yang banyak dekat dengan Ulama').

Tuesday, September 18, 2012

Kisah Ulat dan Daun hijau

Musim hujan yang datang tiga bulan belakangan ini menyebabkan dimana-mana pepohonan tampak menjadi hijau.

Ada sebuah pohon yang sangat rimbun dan daun-daunnya tampak begitu hijau dan indah.

Beberapa ekor ulat menyeruak di antara daun-daun hijau itu yang bergoyang-goyang diterpa angin.

”Apa kabar daun yang cantik”!! sapanya.

Tersentak daun hijau menoleh ke arah suara yang datang.

"Oo, kamu ulat...badanmu tampak kecil dan kurus, mengapa?” tanya daun hijau.

"Aku hampir tidak mendapatkan dedaunan untuk makananku,bisakah engkau membantuku sobat dengan memberikan sebagian daunmu untuk ku makan?” kata ulat kecil lemah.

" Tentu..tentu..mendekatlah kemari,ambilah sebagian daunku untuk kau makan,pilihlah yang kalian suka untuk kau makan”

Daun hijau berpikir, Jika aku memberikan sedikit dari tubuhku ini untuk makanan si ulat, aku akan tetap hijau, hanya saja aku akan kelihatan belobang-lobang. tapi tak apalah.

Perlahan-lahan ulat menggerakkan tubuhnya menuju daun hijau.

Setelah makan dengan kenyang, ulat berterima kasih kepada daun hijau yang telah merelakan bagian tubuhnya menjadi makanan si ulat.

Ketika ulat mengucapkan terima kasih kepada sahabatnya yang mulia itu, ada rasa puas didalam diri daun hijau. Sekalipun tubuhnya kini berlobang disana sini namun ia bahagia bisa berbuat sesuatu untuk mahluk kecil yang lapar.
Tidak lama berselang ulat-ulat bermetamorfosis menjadi kupu-kupu yang cantik, mereka tidak pernah lupa kepada dedaunan yang menyediakan sebagian tubuhnya memberikan mereka makanan.

"Hai daun yang cantik" sapa kupu-kupu,
" ingatkah kau kepada kami?"

"siapakah engkau wahai kupu-kupu yang cantik,tubuhku berlubang-lubang bagaimana bisa engkau katakan aku daun yang cantik?" jawab sang daun tidak emngenalinya.

"bagi kami engkau tetap daun yang cantik...dulu kami adalah ulat yang engkau pernah beri makan dan tempat untuk berdiri, kini kami telah berubah menjadi kupu-kupu yang akan menghiburmu dengan menari-nari dan menyanyi sepanjang hari, berkat kebaikan engkau daun yang cantik" jawab kupu-kupu riang gembira.

"terima kasih kupu-kupu yang cantik....walau aku tidak pernah mengharapkan balasan dari perbuatanku, tetapi kehadiranmu sunggu membahagiakan hatiku" jawab daun tersenyum bahagia.

Tak lama kemudian musim panaspun datang... daun-daun hijau berubah menjadi kering dan berubah warna.

Akhirnya daun-daun jatuh berguguran,disapu orang dan dibakar.

Hikmah kisah di atas adalah apa sebenarnya yang terlalu berarti di dalam hidup kita sehingga kita seringkali enggan menolong dengan berkorban sedikit saja bagi sesama?

apakah kita bisa berbahagia sendirian?

itu tidaklah mungkin,kebahagian akan datang kalau saja kita telah membahagiakan orang lain, terutama orang-orang yang kita cintai.

Dan apakah keuntungannya apabila kita bakhil (pelit) dan perhitungan pada sesama?

coba renungkan apakah kita akan bertambah kaya karenanya...

lagipula pada akhirnya semua yang ada di muka bumi akan binasa,tidak ada yang kekal dan abadi.

Daun hijau yang baik mewakili orang-orang yang masih mempunyai " hati ” bagi sesamanya. Yang tidak menutup mata ketika melihat sesamanya dalam kesulitan.

Yang tidak membelakangi dan seolah-olah tidak mendengar ketika sesamanya berteriak minta tolong.

Ia rela melakukan sesuatu untuk kepentingan orang lain dan sejenak mengabaikan kepentingan diri sendiri.

merelakan kesenangan dan kepentingan diri sendiri bagi sesama memang tidak mudah,tetapi indah.

Seperti ibu kita terutama dan bapak kita misalnya yang telah menunjukkan kasih sayangnya dengan memberikan segalanya kepada kita sejak kita masih dalam rahimnya, tanpa pernah mengharap kembali jasa-jasanya.

Kini sudah sepatutnya kita membalas membahagiakannya dengan lebih memperhatikan kebutuhannya dan banyak mendo'akannya,serta senantiasa senyum jika berhadapan dengan mereka.

Ketahuilah ketika berkorban dengan ikhlas tanpa mengharap pernah kembali, diri kita sendiri menjadi seperti daun yang berlobang namun itu sebenarnya tidak mempengaruhi hidup kita.

Kita akan tetap hijau dan indah, di mata Sang Pencipta. Allah SWT memberikan rahmatnya dengan memberikan keseimbangan dan keselarasan, yaitu ada yang kuat dan ada yang lemah serta ada yang kaya dan ada yang (lebih banyak)miskin, tentu ada hikmahnya dibalik penciptaannya itu semua.

Bagi "daun hijau”,berkorban merupakan satu hal yang mengesankan dan terasa indah serta memuaskan.

Dia bahagia melihat sesamanya bisa tersenyum karena pengorbanan yang ia lakukan. Ia juga melakukannya karena menyadari bahwa ia tidak akan selamanya tinggal sebagai daun hijau.
Suatu hari ia akan kering dan jatuh.

Demikianlah hidup kita,hidup ini hanya sementara kemudian kita akan mati. itu sebabnya isilah hidup ini dengan perbuatan-perbuatan yang mulia,yaitu ibadah, terutama ibadah hati ikhlas, sabar, syukur, cinta dan rendah hati.

Monday, September 17, 2012

buah dari kejujuran

Ada seorang pemuda yang bertakwa, tetapi dia sangat lugu. Suatu kali dia belajar pada seorang syaikh.

Setelah lama menuntut ilmu, sang syaikh menasihati dia dan teman-temannya:
"Kalian tidak boleh menjadi beban orang lain. Sesungguhnya,seorang alim yang menadahkan tangannya kepada orang-orang berharta, tak ada kebaikan dalam dirinya,Pergilah kalian semua dan bekerjalah dengan pekerjaan ayah kalian masing-masing.
Sertakanlah selalu ketakwaan kepada Allah dalam menjalankan pekerjaan tersebut."

Maka pergilah pemuda tadi menemui ibunya seraya ber-tanya:
"Ibu, apakah pekerjaan yang dulu dikerjakan ayahku?"

Sambil bergetar ibunya menjawab:
"Ayahmu sudah meninggal. Apa urusanmu dengan pekerjaan ayahmu?"

Si pemuda ini terus memaksa agar diberitahu, tetapi si ibu selalu mengelak.

Namun akhirnya si ibu terpaksa angkat bicara juga, dengan nada jengkel dia berkata: "Ayahmu itu dulu seorang pencuri?"!

Pemuda itu berkata: "Guruku memerintahkan kami murid-muridnya untuk bekerja seperti pekerjaan ayahnya dan dengan ketakwaan kepada Allah dalam menjalankan pekerjaan tersebut."

Ibunya menyela: "Hai,apakah dalam pekerjaan mencuri itu ada ketakwaan?"

Kemudian anaknya yang begitu polos menjawab: "Ya, begitu kata guruku."

Lalu dia pergi bertanya kepada orang-orang dan belajar bagaimana para pencuri itu melakukan aksinya.

Sekarang dia mengetahui teknik mencuri.
Inilah saatnya beraksi.
Dia menyiapkan alat-alat mencuri, kemudian shalat Isya' dan menunggu sampai semua orang tidur.

Sekarang dia keluar rumah untuk menjalankan profesi ayahnya, seperti perintah sang guru(syaikh).

Dimulailah dengan rumah tetangganya.
Saat hendak masuk ke dalam rumah dia ingat pesan syaikhnya agar selalu bertakwa.
Padahal mengganggu tetangga tidaklah termasuk takwa.

Akhirnya, rumah tetangga itu ditingalkannya.

Ia lalu melewati rumah lain, dia berbisik pada dirinya: "Ini rumah anak yatim, dan Allah memperingatkan agar kita tidak memakan harta anak yatim".

Dia terus berjalan dan akhirnya tiba di rumah seorang pedagang kaya yang tidak ada penjaganya.

Orang-orang sudah tahu bahwa pedagang ini memiliki harta yang melebihi kebutuhannya.
"Ha, di sini", gumamnya.
Pemuda tadi memulai aksinya.

Dia berusaha membuka pintu dengan kunci-kunci yang disiapkannya. Setelah berhasil masuk, rumah itu ternyata besar dan banyak kamarnya.

Dia berkeliling di dalam rumah, sampai menemukan tempat penyimpanan harta.

Dia membuka sebuah kotak, didapatinya emas, perak dan uang tunai dalam jumlah yang banyak.

Dia tergoda untuk mengambilnya. Lalu dia berkata: "Eh, jangan,syaikhku berpesan agar aku selalu bertakwa.
Barangkali pedagang ini belum mengeluarkan zakat hartanya.Kalau begitu, sebaiknya aku keluarkan zakatnya terlebih dahulu."

Dia mengambil buku-buku catatan di situ dan menghidupkan lentera kecil yang dibawanya.
Sambil membuka lembaran buku-buku itu dia menghitung.

Dia memang pandai berhitung dan berpengalaman dalam pembukuan. Dia hitung semua harta yang ada dan memperkirakan berapa zakatnya.
Kemudia dia pisahkan harta yang akan dizakatkan.

Dia masih terus menghitung dan menghabiskan waktu berjam-jam.

Saat menoleh, dia lihat fajar telah menyingsing.
Dia berbicara sendiri: "Ingat takwa kepada Allah! Kau harus melaksanakan shalat dulu!" Kemudian dia keluar menuju ruang tengah rumah, lalu berwudhu di bak air untuk selanjutnya melakukan shalat sunnah.

Tiba-tiba tuan rumah itu terbangun. Dilihatnya dengan penuh keheranan, ada lentera kecil yang menyala.

Dia lihat pula kotak hartanya dalam keadaan terbuka dan ada orang sedang melakukan shalat.

Isterinya bertanya: "Apa ini?" Dijawab suaminya: "Demi Allah,aku juga tidak tahu."

Lalu dia menghampiri pencuri itu: "Kurang ajar, siapa kau dan ada apa ini?"

Si pencuri berkata: "Shalat dulu, baru bicara. Ayo pergilah berwudhu' lalu shalat bersama. Tuan rumahlah yang berhak jadi imam".

Karena khawatir pencuri itu membawa senjata si tuan rumah menuruti kehendaknya.
Tetapi wallahu a'lam bagaimana dia bisa shalat.

Selesai shalat dia bertanya: "Sekarang,coba ceritakan,siapa kau dan apa urusanmu?"

Dia menjawab: "Saya ini pencuri".

"Lalu apa yang kau perbuat dengan buku-buku catatanku itu?",tanya tuan rumah lagi.

Si pencuri menjawab: "Aku menghitung zakat yang belum kau keluarkan selama enam tahun. Sekarang aku sudah menghitungnya dan juga sudah aku pisahkan agar kau dapat memberikannya pada orang yang berhak",

Hampir saja tuan rumah itu dibuat gila karena terlalu keheranan.

Lalu dia berkata: "Hai,ada apa denganmu sebenarnya. Apa kau ini gila?"

Mulailah si pencuri itu bercerita dari awal. Dan setelah tuan rumah itu mendengar ceritanya dan mengetahui ketepatan serta kepandaiannya dalam menghitung, juga kejujuran kata-katanya,juga mengetahui manfaat zakat, dia pergi menemui isterinya.

Mereka berdua dikaruniai seorang puteri. Setelah keduanya berbicara,tuan rumah itu kembali menemui si pencuri,kemudian berkata: "Bagaimana sekiranya kalau kau aku nikahkan dengan puteriku. Aku akan angkat engkau menjadi sekretaris dantjuru hitungku. Kau boleh tinggal bersama ibumu di rumah ini. Kau kujadikan mitra bisnisku."

Ia menjawab: "Aku setuju."

Di pagi hari itu pula sang tuan rumah memanggil para saksi untuk acara akad nikah puterinya.

kesabaran seorang Ayah

Suatu sore hari di sebuah desa kecil, ada seorang laki-laki tua duduk bersama anak nya yang masih muda yang baru saja diwisuda akan kelulusannya pada perguruan tinggi ternama di kota itu.

Mereka duduk berbincang-bincang di halaman sambil memperhatikan suasana di sekitar mereka.

Kemudian datang seekor burung hinggap di ranting pohon.

Si ayah lalu menunjuk ke arah burung itu sambil bertanya "Nak,apakah benda hitam itu?"

" Burung gagak”, jawab si anak.

Ayah mengangguk-anggukkan kepala,namun tak berapa lama kemudian, ayah mengulangi pertanyaan yang sama.
Si anak menyangka ayahnya kurang mendengar jawabannya tadi, lalu menjawab dengan sedikit keras.

"Itu burung gagak,Ayah!”

Tetapi kemudian tak berapa lama si ayah kembali bertanya dengan pertanyaan yang sama.

Si anak merasa sedikit bingung dengan pertanyaan yang sama diulang-ulang, lalu menjawab dengan lebih kuat.

" BURUNG GAGAK!!”

Si ayah terdiam seketika. tidak lama kemudian, sang ayah sekali lagi mengajukan pertanyaan yang serupa hingga membuat si anak hilang kesabaran dan menjawab dengan nada tinggi dan kesal kepada sang ayah,

" Itu gagak, Ayah.”

Tetapi agak mengejutkan si anak,karena si ayah sekali lagi membuka mulut hanya untuk bertanya hal yang sama.

Dan kali ini si anak benar-benar hilang sabar dan menjadi marah.

" Ayah!!! Saya tak tahu Ayah paham atau tidak.
Sudah 5 kali Ayah bertanya soal hal tersebut dan saya sudah juga memberikan jawabannya.

Apa lagi yang Ayah mau saya katakan????
Itu burung gagak Ayah…..,
burung gagak, kata si anak dengan nada yang begitu marah.

Kemudian si ayah lalu bangun menuju ke dalam rumah meninggalkan si anak yang kebingungan.

Kemudian si ayah keluar dengan sebuah buku di tangannya.
Dia mengulurkan buku itu kepada anaknya yang masih geram dan bertanya-tanya.

Ternyata buku tersebut adalah sebuah diary lama. Sambil menunjuk pada suatu lembaran pada buku si ayah berkata,
" Coba kau baca apa yang pernah Ayah tulis di dalam diary ini,”.

Si anak setuju dan membaca paragraf yang berikut.

" Hari ini aku di halaman mengasuh anakku yang genap berumur lima tahun. Tiba- tiba seekor gagak hinggap di pohon. Anakku terus menunjuk ke arah gagak dan bertanya,

" Ayah, apa itu?” Dan aku menjawab, "Burung gagak.”
Walau bagaimana pun,anakku terus bertanya soal yang serupa dan setiap kali aku menjawab dengan jawaban yang sama.

Sehingga 25 kali anakku bertanya demikian, dan demi rasa cinta dan sayangku, aku terus menjawab untuk memenuhi perasaan ingin tahunya.
Aku berharap hal ini menjadi suatu pendidikan yang berharga untuk anakku kelak.”

Setelah selesai membaca paragraf tersebut si anak mengangkat muka memandang wajah si Ayah yang kelihatan sayu.

Si Ayah dengan perlahan bersuara,Hari ini Ayah baru bertanya kepadamu soal yang sama sebanyak 5 kali,dan kau telah hilang kesabaran serta marah.

Engkau telah dewasa anakku.
Asahlah kesabaranmu.
karena itu adalah salah satu kunci meraih suksesmu”

Lalu si anak seketika memerah karena malu.
Ia bersimpuh di kedua kaki ayahnya meminta maaf atas apa yg telah ia perbuat.

AKU MENCINTAIMU AYAH

Selagi Ayah masih hidup,berbaktilah sekuat tenagamu dan apabila ayahmu telah tiada maka berdoalah semoga Ayah anda mendapat syurga dan tenang di sisinya.

Share postingan ini agar kita bisa menghargai kasih sayang ayah

Sunday, September 16, 2012

kerajaan Majapahit adalah kesultanan Islam?

majapahit-1-2.jpg


Seorang sejarawan pernah berujar bahwa sejarah itu adalah versi atau sudut pandang orang yang membuatnya.
Versi ini sangat tergantung dengan niat atau motivasi si pembuatnya.

Barangkali ini pula yang terjadi dengan Majapahit, sebuah kerajaan maha besar masa lampau yang pernah ada di negara yang kini disebut Indonesia.

Kekuasaannya membentang luas hingga mencakup sebagian besar negara yang kini dikenal sebagai Asia Tenggara.

Namun demikian, ada sesuatu yang ‘terasa aneh’ menyangkut kerajaan yang puing-puing peninggalan kebesaran masa lalunya masih dapat ditemukan di kawasan Trowulan Mojokerto ini.

Sejak memasuki Sekolah Dasar, kita sudah disuguhi pemahaman bahwa Majapahit adalah sebuah kerajaan Hindu terbesar yang pernah ada dalam sejarah masa lalu kepulauan Nusantra yang kini dkenal Indonesia.
Inilah sesuatu yang terasa aneh tersebut.

Pemahaman sejarah tersebut seakan melupakan beragam bukti arkeologis,sosiologis dan antropologis bila dicerna dan dipahami secara ‘jujur’ akan mengungkapkan fakta yang mengejutkan sekaligus juga mematahkan pemahaman yang sudah berkembang selama ini dalam khazanah sejarah masyarakat Nusantara.

‘Kegelisahan’ semacam inilah yang mungkin memotivasi Tim Kajian Kesultanan Majapahit dari Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pengurus Daerah Muhammadiyah Yogyakarta untuk melakukan kajian ulang terhadap sejarah Majapahit.

Setelah sekian lama berkutat dengan beragam fakt-data arkeologis, sosiologis dan antropolis, maka Tim kemudian menerbitkannya dalam sebuah buku awal berjudul ‘Kesultanan Majapahit, Fakta Sejarah Yang Tersembunyi’.

Buku ini hingga saat ini masih diterbitkan terbatas, terutama menyongsong Muktamar Satu Abad Muhammadiyah di Yogyakarta beberapa waktu yang lalu.

Sejarah Majapahit yang dikenal selama ini di kalangan masyarakat adalah sejarah yang disesuaikan untuk kepentingan penjajah (Belanda) yang ingin terus bercokol di kepulauan Nusantara.
Akibatnya, sejarah masa lampau yang berkaitan dengan kawasan ini dibuat untuk kepentingan tersebut.

Hal ini dapat pula dianalogikan dengan sejarah mengenai PKI.
Sejarah yang berkaitan dengan partai komunis ini yang dibuat di masa Orde Baru tentu berbeda dengan sejarah PKI yang dibuat di era Orde Lama dan bahkan era reformasi saat ini.
Hal ini karena berkaitan dengan kepentingan masing-masing dalam membuat sejarah tersebut.

Dalam konteks Majapahit, Belanda berkepentingan untuk menguasai Nusantara yang mayoritas penduduknya adalah muslim.
Untuk itu, diciptakanlah pemahaman bahwa Majapahit yang menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia adalah kerajaan Hindu dan Islam masuk ke Nusantara belakangan dengan mendobrak tatanan yang sudah berkembang dan ada dalam masyarakat.

koin.jpg

Apa yang diungkapkan oleh buku ini tentu memiliki bukti berupa fakta dan data yang selama ini tersembunyi atau sengaja disembunyikan.

Beberapa fakta dan data yang menguatkan keyakinan bahwa kerajaan Majpahit sesungguhnya adalah kerajaan Islam atau Kesultanan Majapahit adalah sebagai berikut:

1. Ditemukan atau adanya koin-koin emas Majapahit yang bertuliskan kata-kata ‘La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah’.
Koin semacam ini dapat ditemukan dalam Museum Majapahit di kawasan Trowulan Mojokerto Jawa Timur.
Koin adalah alat pembayaran resmi yang berlaku di sebuah wilayah kerajaan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sangat tidak mungkin sebuah kerajaan Hindu memiliki alat pembayaran resmi berupa koin emas bertuliskan kata-kata Tauhid.

2. Pada batu nisan Syeikh Maulana Malik Ibrahim yang selama ini dikenal sebagai Wali pertama dalam sistem Wali Songo yang menyebarkan Islam di Tanah Jawa terdapat tulisan yang menyatakan bahwa beliau adalah Qadhi atau hakim agama Islam kerajaan Majapahit.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Agama Islam adalah agama resmi yang dianut oleh Majapahit karena memiliki Qadhi yang dalam sebuah kerajaan berperan sebagai hakim agama dan penasehat bidang agama bagi sebuah kesultanan atau kerajaan Islam.

astabrata-89751.jpg

3. Pada lambang Majapahit yang berupa delapan sinar matahari terdapat beberapa tulisan Arab, yaitu shifat, asma, ma’rifat,Adam, Muhammad,Allah, tauhid dan dzat.
Kata-kata yang beraksara Arab ini terdapat di antara sinar-sinar matahari yang ada pada lambang Majapahit ini.

Untuk lebih mendekatkan pemahaman mengenai lambang Majapahit ini,maka dapat dilihat pada logo Universitas Gadjah Mada (UGM)Yogyakarta, atau dapat pula dilihat pada logo yang digunakan Muhammadiyah.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Majapahit sesungguhnya adalah Kerajaan Islam atau Kesultanan Islam karena menggunakan logo resmi yang memakai simbol-simbol Islam.

4. Pendiri Majapahit,Raden Wijaya, adalah seorang muslim.
Hal ini karena Raden Wijaya merupakan cucu dari Raja Sunda, Prabu Guru Dharmasiksa yang sekaligus juga ulama Islam Pasundan yang mengajarkan hidup prihatin layaknya ajaran-ajaran suf.
Sedangkan neneknya adalah seorang muslimah,keturunan dari penguasa Sriwijaya.

Meskipun bergelar Kertarajasa Jayawardhana yang sangat bernuasa Hindu karena menggunakan bahasa Sanskerta,tetapi bukan lantas menjadi justifikasi bahwa beliau adalah seorang penganut Hindu.

Bahasa Sanskerta di masa lalu lazim digunakan untuk memberi penghormatan yang tinggi kepada seseorang, apalagi seorang raja.

Gelar seperti inipun hingga saat ini masih digunakan oleh para raja muslim Jawa,seperti Hamengku Buwono dan Paku Alam Yogyakarta serta Paku Buwono di Solo.

Di samping itu, Gajah Mada yang menjadi Patih Majapahit yang sangat terkenal terutama karena Sumpah Palapanya ternyata adalah seorang muslim.
Hal ini karena nama aslinya adalah Gaj Ahmada, seorang ulama Islam yang mengabdikan kemampuannya dengan menjadi Patih di Kerajaan Majapahit.

Hanya saja, untuk lebih memudahkan penyebutan yang biasanya berlaku dalam masyarakat Jawa, maka digunakan Gajahmada saja.

Dengan demikian,penulisan Gajah Mada yang benar adalah Gajahmada dan bukan ‘Gajah Mada’.

Pada nisan makam Gajahmada di Mojokerto pun terdapata tulisan ‘La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah’ yang menunjukkan bahwa Patih yang biasa dikenal masyarakat sebagai Syeikh Mada setelah pengunduran dirinya sebagai Patih Majapatih ini adalah seorang muslim.

5. Jika fakta-fakta di atas masih berkaitan dengan internal Majapahit, maka fakta-fakta berikut berhubungan dengan sejarah dunia secara global.

Sebagaimana diketahui bahwa 1253 M, tentara Mongol dibawah pimpinan Hulagu Khan menyerbu Baghdad.
Akibatnya, Timur Tengah berada dalam situasi yang berkecamuk dan terjebak dalam kondisi konflik yang tidak menentu.
Dampak selanjutnya adalah terjadinya eksodus besar-besaran kaum muslim dari Timur Tengah,terutama para keturunan Nabi yang biasa dikenal dengan ‘Allawiyah.

Kelompok ini sebagian besar menuju kawasan Nuswantara (Nusantara) yang memang dikenal memiliki tempat-tempat yang eksotis dan kaya dengan sumberdaya alam dan kemudian menetap dan beranakpinak di tempat ini.

Dari keturunan pada pendatang inilah sebagian besar penguasa beragam kerajaan Nusantara berasal, tanpa terkecuali Majapahit.

Inilah beberapa bukti dari fakta dan data yang mengungkapkan bahwa sesungguhnya Majapahit adalah Kesultanan Islam yang berkuasa di sebagian besar kawasan yang kini dikenal sebagai Asia Tenggara ini.

Sekali lagi terbukti bahwa sejarah itu adalah versi, tergantung untuk apa sejarah itu dibuat dan tentunya terkandung di dalamnya beragam kepentingan.

Wallahu A’lam Bishshawab.
sumber:[sejarah-kompasiana]

Saturday, September 15, 2012

pembuka kata

Assalamu alaikum wr. Wb.
Semoga sahabat semua tetap dalam lindunganNYA.
Dengan mengucap bismillah saya berusaha membuat kategori ini dengan maksud memberi khasanah baru dalam pengetahuan kita tanpa ada maksud SARA.
Tentu saja materi ini saya ambil dari beberapa sumber,percaya atau tidaknya berpulang pada filter masing-masing.
Terima kasih telah sudi mampir di blog yang jauh dari kesempurnaan ini

Wassalam

Friday, September 14, 2012

wasiat terakhir imam Al-Ghazali

Imam Ghazali terbangun pada dini hari dan sebagaimana biasanya melakukan shalat dan kemudian beliau bertanya pada adiknya, "Hari apakah sekarang ini?"

Adiknya pun menjawab," Hari senin."

Beliau kemudian memintanya untuk mengambilkan sajadah putihnya lalu beliau menciumnya,menghamparkannya dan kemudian berbaring diatasnya sambil berkata lirih,"Ya Allah hamba mematuhi perintahMu"...
dan beliau pun menghembuskan nafas terakhirnya.

Di bawah bantalnya mereka menemukan bait-bait berikut,ditulis oleh Al-Ghazali ra,barangkali pada malam sebelumnya.

Katakan pada para sahabatku ketika mereka melihatku mati menangis untukku dan berduka bagiku, Janganlah mengira bahwa jasad yang kau lihat ini adalah aku.
Dengan nama Allah,kukatakan padamu ini bukanlah aku

Aku adalah jiwa sedangkan ini hanyalah seonggok daging
Ini hanyalah rumah dan pakaian ku sementara waktu

Aku adalah harta karun atau jimat yang tersembunyi

Dibentuk oleh debu yang menjadi singgasanaku

Aku adalah mutiara yang telah meninggalkan rumahnya

Aku adalah burung dan badan ini hanyalah sangkarku
Dan kini aku lanjut terbang dan badan ini kutinggal sbg kenangan

Maha suci Allah yang telah membebaskan aku dan menyiapkan aku tempat di surga tertinggi
Hingga hari ini aku mati,meskipun hidup diantara mu.

Kini aku hidup dalam kebenaran dan pakaian kuburku telah ditanggalkan.

Kini aku berbicara dengan para malaikat diatas tanpa hijab, aku bertemu muka dengan Rabb ku.

Aku melihat Lauh Mahfuz, dan didalamnya ku membaca apa yang telah, sedang dan akan terjadi.

Biarlah rumahku runtuh,baringkan sangkarku di tanah, Buanglah sang jimat, itu hanyalah sebuah kenangan,tidak lebih dari itu

Kesampingkan jubahku,itu hanyalah baju luarku
Letakkan semua itu dalam kubur, biarkanlah terlupakan

Aku telah melanjutkan perjalananku dan kalian semua tertinggal.
Rumah kalian bukanlah tempat ku lagi.

Janganlah berpikir bahwa mati adalah kematian, tapi itu adalah kehidupan
Kehidupan yang melampaui semua mimpi kita disini.

Di kehidupan ini, kita diberikan tidur.
Kematian adalah tidur,tidur yang diperpanjang

Janganlah takut ketika mati itu mendekat, Itu hanyalah keberangkatan menuju rumah yang terberkati ini

Ingatlah akan ampunan dan cinta Rabbmu
Bersyukurlah pada KaruniaNya dan datanglah tanpa takut.

Aku yang mengalami kematian dan kau pun begitu,Karena aku tahu kau dan aku adalah sama-sama jiwa yang datang dari Tuhannya

Badan badan yang berasal sama Baik atapun jahat, semua adalah milikNYA

Aku sampaikan pada kalian sekarang pesan yang menggembirakan

Semoga kedamaian dan kegembiraan Allah menjadi milikmu selamanya.

Thursday, September 13, 2012

katakan bahwa TUHAN itu ADA

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya.

Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.

Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang TUHAN.

Si tukang cukur bilang,”Saya tidak percaya kalau TUHAN itu ada”.

" Kenapa kamu berkata begitu ?” tanya si konsumen.

Begini, coba kamu perhatikan di depan sana, di jalanan….
untuk menyadari bahwa TUHAN itu tidak ada.

Katakan kepadaku, jika TUHAN itu ada. Adakah yang sakit? Adakah anak-anak terlantar?Adakah yang hidupnya susah?

Jika TUHAN ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan

Saya tidak dapat membayangkan TUHAN Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi

Si konsumen diam untuk berpikir sejenak,tapi tidak merespon apa yang dikatakan si tukang cukur tadi,karena dia tidak ingin terlibat adu pendapat.

Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.

Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar, kotor dan brewok, tidak pernah dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.

Si konsumen balik ke tempat tukang cukur tadi dan berkata : Kamu tahu, sebenarnya di dunia ini TIDAK ADA TUKANG CUKUR...!

Si tukang cukur tidak terima, dia bertanya: Kamu kok bisa bilang begitu? Saya tukang cukur dan saya ada di sini. Dan barusan saya mencukurmu!”

" Tidak! " elak si konsumen.
Tukang cukur itu TIDAK ADA! Sebab jika tukang cukur itu ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana. si konsumen
menambahkan.

Ah tidak, tapi tukang cukur itu tetap ada!,sanggah si tukang cukur.

Apa yang kamu lihat itu adalah SALAH MEREKA SENDIRI,mengapa mereka tidak datang kepada saya untuk mencukur dan merapikan rambutnya?.
jawab si tukang cukur membela diri.

COCOK, SAYA SETUJU..!” kata si konsumen.
Itulah point
utamanya!.. Sama dengan TUHAN.

Maksud kamu bagaimana? tanya si tukang cukur tidak mengerti.

Sebenarnya TUHAN ITU ADA ! Tapi apa yang terjadi sekarang ini.?
Mengapa orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU mencariNYA..?
Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini.

Si tukang cukur terbengong!!!! Dalam hati dia berkata : Benar juga apa kata dia..mengapa aku tidak mau datang kepada TUHANKU, untuk beribadah dan berdoa,memohon agar dihindarkan dari segala kesusahan dalam hidup ini..?

Jika Anda berpikir bahwa TUHAN ITU ADA,sampaikan cerita ini kepada orang lain.
Semoga kita selalu mendapat kebaikan dan kebahagiaan dalam hidup ini.
Amien..

Meluaskan isi hati

Seorang guru mendatangi seorang muridnya ketika wajahnya belakangan ini selalu tampak murung.

Kenapa kau selalu murung, nak? Bukankah banyak hal yang indah di dunia ini?
Ke mana perginya wajah bersyukurmu?
sang Guru bertanya.

Guru, belakangan ini hidup saya penuh masalah. Sulit bagi saya untuk tersenyum.
Masalah datang seperti tak ada habis-habisnya, jawab sang murid muda.

Sang Guru terkekeh...?
Nak, ambil segelas air dan dua genggam garam.
Bawalah kemari.
Biar kuperbaiki suasana hatimu itu.

Si murid pun beranjak pelan tanpa semangat.
Ia laksanakan permintaan gurunya itu,lalu kembali lagitmembawa gelas dan garam sebagaimana yang diminta.

Coba ambil segenggam garam, dan masukkan ke segelas air itu, kata Sang Guru...
Setelah itu coba kau minum airnya sedikit.

Si murid pun melakukannya.Wajahnya kini meringis karena meminum air asin.

Bagaimana rasanya??tanya Sang Guru.

Asin dan perutku jadi mual, jawab si murid dengan wajah yang masih meringis.

Sang Guru terkekeh-kekeh melihat wajah muridnya yang meringis keasinan.

Sekarang kau ikut aku.
Sang Guru membawa muridnya ke danau di dekat tempat mereka.

Ambil garam yang tersisa, dan tebarkan ke danau.?

Si murid menebarkan segenggam garam yang tersisa ke danau tanpa bicara.

Rasa asin di mulutnya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa asin dari mulutnya, tapi tak dilakukannya. Rasanya tak sopan meludah di hadapan gurunya,begitu pikirnya.

Sekarang, coba kau minum air danau itu kata Sang Guru sambil mencari batu yang cukup datar untuk didudukinya, tepat di pinggir danau.

Si murid menangkupkan kedua tangannya,mengambil air danau dan membawanya ke mulutnya lalu meneguknya.

Ketika air danau yang dingin dan segar mengalir di tenggorokannya, Sang Guru bertanya kepadanya, Bagaimana rasanya??

Segar,segar sekali,kata si murid sambil mengelap bibirnya dengan punggung tangannya.

Tentu saja, danau ini berasal dari aliran sumber air di atas sana, Dan airnya mengalir menjadi sungai kecil di bawah.
Dan sudah pasti, air danau ini juga menghilangkan rasa asin yang tersisa di mulutnya.

Terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi?? Tidak samatsekali,kata si murid sambil mengambil air dan meminumnya lagi.

Sang Guru hanya tersenyum memperhatikannya,membiarkan muridnya itu meminum air danau sampai puas.

Nak, kata Sang Guru setelah muridnya selesai minum.

Segala masalah dalam hidup itu seperti segenggam garam.
Tidak kurang, tidak lebih. Hanya segenggam garam.
Banyaknya masalah dan penderitaan yang harus kau alami sepanjang kehidupanmu itu sudah dikadar oleh Tuhan, sesuai untuk dirimu.
Jumlahnya tetap,segitu-segitu saja tidak berkurang dan tidak bertambah.

Setiap manusia yang lahir ke dunia ini pun demikian. Tidak ada satu pun manusia walaupun dia seorang Nabi, yang bebas dari penderitaan dan masalah.?

Si murid terdiam mendengarkan.

Tapi Nak, rasa asin dari penderitaan yang dialami itu sangat tergantung dari besarnya hati yang menampungnya.
Jadi Nak, supaya tidak merasa menderita,berhentilah jadi gelas.
Jadikan hati dalam dadamu itu jadi sebesar danau....
Dan selalulah bisa mempunyai hati yg selalu bisa mengucap syukur untuk segala hal yg terjadi dalam hidup kita.

Tuesday, September 11, 2012

"syukuri apa yang ada"

Yang tinggal di gunung merindukan pantai.
Yang tinggal di pantai merindukan​ gunung.

Di musim kemarau merindukan​ musim hujan.
Di musim hujan merindukan​ musim kemarau.

Yang berambut hitam mengagumi yang pirang.
Yang berambut pirang mengagumi yang hitam.

Diam di rumah merindukan​ bepergian.
Setelah bepergian merindukan​ rumah.

Ketika masih jadi karyawan ingin jadi pedagang supaya punya time freedom...
Begitu jadi pedagang ingin jadi karyawan, biar gak pusing mikirin besok dagangan laku dijual apa tidak…

Waktu tenang mencari keramaian.
Waktu ramai mencari ketenangan​.

Saat masih bujangan,pengen punya suami ganteng/is​tri cantik.
Begitu sudah dapat suami ganteng/is​tri cantik, pengen yang biasa2 saja, bikin cemburu aja/ takut selingkuh.​.

Punya anak satu mendambaka​n banyak anak.
Punya banyak anak mendambaka​n satu anak saja.

Kita tidak pernah bahagia sebab segala sesuatu tampak indah hanya sebelum dimiliki.
Namun setelah dimiliki tak indah lagi.

Kapankah kebahagiaa​n akan didapatkan​ kalau kita hanya selalu memikirkan​ apa yang belum ada, namun mengabaika​n apa yang sudah dimiliki tanpa rasa syukur ?

Semoga kita jadi pribadi yang selalu bersyukur.​..
Yang snantias bersyukur dngn berkah yg sudah kita miliki.

Bagaimana​ mungkin selembar daun yang kecil dapat menutupi bumi yang luas ini?
Jangankan bumi,menutupi telapak tangan saja sulit.
Namun bila daun kecil ini menempel di mata kita, maka tertutupla​h bumi!

Begitu juga bila hati ditutupi pikiran buruk sekecil apapun maka kita akan melihat keburukan di mana-mana.
Bumi ini pun akan tampak buruk.

Jangan menutup mata kita, walaupun hanya dengan daun kecil.

Jangan menutupi hati kita, walaupun hanya dengan sebuah pikiran buruk/nega​tif!

Bila hati kita tertutup,tertutuplah semua…

Syukuri apa yg ada,karena hidup adalah anugerah bagi jiwa-jiwa yg ikhlas

JANGAN PERNAH SAKITI WANITA

1.jpg

Seringkali wanita menangis karena pria, entah karena dikecewakan oleh sikapnya, atau dilukai dengan perkataannya, bahkan ditinggalkan.

Melalui sebuah cerita singkat, renungan ini mungkin sangat berarti untuk dibagikan pada seluruh sahabat agar lebih menghormati dan menghargai wanita.

Suatu hari, seorang pria berdoa dalam keadaan marah dan emosi. Ia sebal pada pasangannya yang seringkali menangis dan memanfaatkan air mata di setiap perdebatannya.
Ia bosan...
Sungguh bosan.

Tak mau terlibat dalam emosi yang negatif,iapun sujud dan berdoa, meminta pertolongan pada Tuhan.

"Tuhan, mengapa sih wanita sering menangis? Aku bosan dan jenuh melihat dan mendengarnya," keluh pria itu.

Tuhan pun menjawab lewat sebuah mimpi kepadanya:
"Karena wanita itu unik.
AKU menciptakannya tidak sama seperti kamu. Ia adalah makhluk yang istimewa.
~KU kuatkan bahunya untuk menjaga anak-anakmu kelak
~KU lembutkan hatinya untuk memberimu rasa aman
~KU kuatkan rahimnya untuk menyimpan benih manusia
~KU teguhkan pribadinya untuk terus berjuang saat yang lain menyerah
~KU beri naluri untuk tetap menyayangi walau dikhianati dan disakiti oleh orang yang disayangi
~KU hembuskan kasih sayang agar ia bisa mencurahimu dengan perhatian
~KU buat matanya lentik karena ia akan menjadi jendela kedamaian
~KU buat senyumnya merekah seperti mahkota bunga untuk membuatmu tetap mengingat indahnya dunia
~KU buat tangannya terampil untuk menjagamu agar tak pernah kekurangan

Tapi jika suatu saat ia menangis...
Itu karena AKU memberikannya air mata untuk membasuh luka batin dan memberikan kekuatan yang baru."

Air mata Bukanlah sebuah tanda kelemahan dan kekalahan.

Pria itupun terbangun dan tertegun sejenak.

Diambilnya langkah bergegas, dipeluk dan diusapnya air mata di pipi orang yang dicintainya.

"AKU AKAN MEMBANTUMU MENGHAPUS LUKA BATIN ITU..."

Jangan pernah menyakiti wanita...

Monday, September 10, 2012

mawar berduri

mawar…
cantik tapi berduri, seakan dia menyimpan yang buruk dibalik kecantikannya

tidaklah begitu...
sejatinya duri bagi mawar adalah pelindung agar pemetiknya hanyalah kumbang yang datang dengan lembut.

memetiknya dengan benar dan duri tak menusuknya

mawar…
menebar dan merasukkan harum menusuk kalbu

harum kehormatan yang terjaga oleh duri-durinya

duri bukanlah sesuatu dibalik harum mawar tapi duri adalah cara mawar melindungi kehormatannya

jadilah mawar yang menebar harum kesejatian kehormatan

hanya kumbang berhati lembut yang sanggup memetiknya

jadilah mawar yang menebar harum kehormatan yang sama
tak peduli kau mawar putih
tak peduli kau mawar merah

jadilah mawar yang berani melindungi diri hingga yang memetikmu adalah kumbang sejati

kumbang yang memetik untuk melindungi mengganti duri ketika mawar sendiri

mawar sejati akan tetap menebar harum meski mawar akan layu tapi takkan layu tanpa kehormatan…

Saturday, September 8, 2012

Sayangi aku Rabb

Saat ini hatiku gelisah Allah, engkau telah menciptakanku dan terima kasih atas kesempurnaan yang telah kau berikan. Tak lebihnya sungguh aku berterima kasih atas segala nikmat yang kau berikan, meski aku rela dua rekaat untuk sujud di depanMu untuk cintaKu.

Aku ingin mencari sebenar-benarnya kasih sayang dari-Mu,dengan selalu menjaga amanah yang KAU berikan padaku. Sekuat apapun, semampu apapun. Aku harus berusaha mengalahkan diriku sendiri yang hidup ego dan nafsu,membuka ranah nurani mencari berkas berkas cinta. Dan terus belajar mempelajari hidup, dan iklash menjalaninya

Karena hanyalah kasih sayang mengekalkan semua, ego dan nafsu hanya bersifat sementara.

Aku ingin selamat di dunia ini yang saat ini begitu sulit mencari keteguhan hati untuk mengajak bersama menancapkan kalimat-Mu dihati setiap insan karena hidup ini hanya untuk-Mu

Aku ingin menjalankan takdirMu, dengan keinginanMu untuk memberi seiklashnya dan setulusnya, tak ingin memaksa atau dipaksa.

Jika aku baik Engkau tentunya Engkau akan baik juga, dan memberiku yang terbaik,,

Friday, September 7, 2012

profesor BODOH

Inilah Kebodohan Profesor yang Menganggap Agama Sebuah Mitos Terjawab Sudah
# Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada? Apakah kejahatan itu ada? Apakah Tuhan
menciptakan kejahatan?

Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal
menantang mahasiswa-mahasiswanya dengan pertanyaan ini.

"Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?".

Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, "Betul, Dia yang menciptakan semuanya".

"Tuhan menciptakan semuanya?" Tanya
professor sekali lagi.

"Ya, Pak, semuanya" kata mahasiswa tersebut.

Profesor itu menjawab,
"Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan.
Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita
menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan."

Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut. Profesor itu merasa menang dan
menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau agama itu adalah sebuah mitos.

Mahasiswa lain mengangkat tangan dan
berkata, "Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?"

"Tentu saja," jawab si Profesor

Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, "Profesor, apakah dingin itu ada?"

"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Apakah kamu tidak pernah sakit flu?" Tanya si professor diiringi tawa
mahasiswa lainnya.

Mahasiswa itu menjawab,
"Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu
-460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu
tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas."

Mahasiswa itu melanjutkan, "Profesor,
apakah gelap itu ada?" Profesor itu menjawab,

"Tentu saja gelap itu ada."

Mahasiswa itu menjawab,
"Sekali lagi anda salah, Pak.Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak."
"Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai
panjang gelombang setiap warna."
"Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur
dengan berapa intensitas cahaya diruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya."

Akhirnya mahasiswa itu bertanya, "Profesor, apakah kejahatan itu ada?"

Dengan bimbang professor itu menjawab, "Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari diKoran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia.
Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan."

Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab,
"Sekali lagi Anda salah, Pak. Kejahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan
Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kejahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan."

"Tuhan tidak menciptakan kejahatan. Kejahatan adalah hasil dari tidak hadirnya Tuhan di hati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya."

Profesor itu terdiam.

Dan mahasiswa itu adalah...

d-sweater-01.jpg

Thursday, September 6, 2012

Benarkah fosil kereta fir'aun ditemukan di laut merah?

m1dfv27go7.jpg

Masih ingatkah teman-teman dengan kisah mukjizat Nabi Musa yang membelah laut merah dengan tongkatnya? Jika salah satu diantara teman-teman yang menganggap kisah tersebut hanya merupakan dongeng belaka, sekarang mari kita simak tulisan yang saya uraikan dibawah ini...

Seorang Arkeolog bernama Ron Wyatt pada ahir tahun 1988 silam mengklaim bahwa dirinya telah menemukan beberapa bangkai roda kereta tempur kuno didasar laut merah. Menurutnya, mungkin ini merupakan bangkai kereta tempur Pharaoh yang tenggelam dilautan tsb saat digunakan untuk mengejar Musa bersama para pengikutnya.

Menurut pengakuannya, selain menemukan beberapa bangkai roda kereta tempur berkuda, Wyatt bersama para krunya juga menemukan beberapa tulang manusia dan tulang kuda ditempat yang sama.

Temuan ini tentunya semakin memperkuat dugaan bahwa sisa2 tulang belulang itu merupakan bagian dari kerangka para bala tentara Pharaoh yang tenggelam di laut Merah. Apalagi dari hasil pengujian yang dilakukan di Stockhlom University terhadap beberapa sisa tulang belulang yang berhasil ditemukan,memang benar adanya bahwa struktur dan kandungan beberapa tulang telah berusia sekitar 3500 tahun silam, dimana menurut sejarah,kejadian pengejaran itu juga terjadi dalam kurun waktu yang sama.

m2208.jpg

Selain itu, ada suatu benda menarik yang juga berhasil ditemukan, yaitu poros roda dari salah satu kereta kuda yang kini keseluruhannya telah tertutup oleh batu karang, sehingga untuk saat ini bentuk aslinya sangat
sulit untuk dilihat secara jelas. Mungkin Allah sengaja melindungi benda ini untuk menunjukkan kepada kita semua bahwa mukjizat yang diturunkan kepada Nabi2-Nya merupakan suatu hal yang nyata dan bukan merupakan cerita karangan belaka. Diantara beberapa bangkai kereta tadi, ditemukan pula sebuah roda dengan 4 buah jeruji yang terbuat dari emas. Sepertinya, inilahsisa dari roda kereta kuda yang ditunggangi oleh Pharaoh sang raja.

m3209.jpg
Sekarang mari kita perhatikan gambar diatas, Pada bagian peta yang dilingkari (lingkaran merah), menurut para ahli kira-kira disitulah lokasi dimana Nabi Musa bersama para kaumnya menyebrangi laut Merah. Lokasi penyeberangan diperkirakan berada di Teluk Aqaba di Nuweiba. Kedalaman maksimum perairan di sekitar lokasi penyeberangan adalah 800 meter di sisi ke arah Mesir dan 900 meter di sisi ke arah Arab. Sementara itu di sisi utara dan selatan lintasan penyeberangan (garis merah) kedalamannya mencapai 1500 meter. Kemiringan laut dari Nuweiba ke arah Teluk Aqaba sekitar 1/14 atau 4 derajat, sementara itu dari Teluk Nuweiba ke arah daratan Arab sekitar 1/10 atau 6 derajat /

Diperkirakan jarak antara Nuweiba ke Arab sekitar 1800 meter.Lebar lintasan Laut Merah yang terbelah diperkirakan 900 meter. Dapatkah kita membayangkan berapa gaya yang diperlukan untuk dapat membelah air laut hingga memiliki lebar lintasan 900 meter dengan jarak 1800 meter pada kedalaman perairan yang rata2 mencapai ratusan meter untuk waktu yang cukup lama, mengingat pengikut Nabi Musa yang menurut sejarah berjumlah ribuan? (menurut tulisan lain diperkirakan jaraknya mencapai 7 km, dengan jumlah pengikut Nabi Musa sekitar 600.000 orang dan waktu yang ditempuh untuk menyeberang sekitar 4 jam).

Menurut sebuah perhitungan, diperkirakan diperlukan tekanan (gaya per satuan luas) sebesar 2.800.000 Newton/m2 atau setara dengan tekanan yang kita terima Jika menyelam di laut hingga kedalaman 280 meter. Jika kita kaitkan dengan kecepatan angin,menurut beberapa perhitungan, setidaknya diperlukan hembusan angin dengan kecepatan konstan 30 meter/detik (108 km/ jam) sepanjang malam untuk dapat membelah dan mempertahankan belahan air laut tersebut dalam jangka waktu 4 jam!!! sungguh luar biasa, Allah Maha Besar.

beberapa bukti lain yg mendukung...
Cek TKP..
Roda Kereta Firaun
m4roda-1.jpg
m5wpe89.jpg
m6wpe86.jpg
m7wpe78.jpg
Penyelam yang menemukan Bangkai kereta dan roda

m8wpe2e1.jpg
m9wpe95.jpg

Wednesday, September 5, 2012

Bukti bahwa Allah itu ada

Kisah ini termasuk kategori ‘Raddus-Syuhubuhat’ (jawaban atas tuduhan) tentang Islam. Musuh-musuh Islam selalu mencari-cari permasalahan dalam agama ini yang sulit dijawab oleh logika kita dan tujuannya agar kaum
Muslimin ragu terhadap kebenaran agama mereka, terutama masalah aqidah.

Intinya ketiga orang pemuda itu ingin menguji pemahaman seorang ulama
tentang Islam. Kalau ia tidak bisa menjawab ketiga pertanyaan itu,apalagi orang awam. Dan kalau tidak ada jawaban yang logis dan memuaskan, maka ada kelemahan
dalam agama ini.

Ketiga pemuda itu menemui sang ulama, dengan penuh yakin bahwa sang ulama tidak bisa menjawab. salah
satunya mulai berbicara,
Pemuda 1: " Ya syeikh, katanya Allah itu ada, mana buktinya? Kenapa tidak bisa kita lihat?”

Ulama: "Ya, ada pertanyaan lagi?” sambut ulama itu.

Ada syeikh, katanya Allah telah menentukan segalanya, termasuk amal perbuatan kita sudah ditentukan dan ditakdirkan.
Kalau memang demikian, kenapa musti ada hisab? Dan kenapa musti ada hukuman bagi orang yang melakukan kesalahan?” pemuda kedua bertanya.

Ulama: "Ya bagus. Ada lagi yang ditanyakan?”
tantang syeikh itu.

Ya ada lagi syeikh. Katanya syetan itu diciptakan dari api. Dan kita tahu bahwa syetan nanti akan dimasukkan ke dalam neraka. Apa ada pengaruhnya, api dibakar dengan api?” Tanya pemuda ketiga

Ulama: "masih ada pertanyaan lagi?”

"Cukup syeikh.” ketiga pemuda itu berujar

"Ya sebentar ya…” Sang ulama tidak menjawab melainkan mengambil beberapa genggam tanah keras lalu Dilemparkan tanah keras itu ke muka
ketiga pemuda itu, dan ketiganya meringis kesakitan. Darah pun
bercucuran dari wajah mereka.

"Ya syeikh, kami bertanya baik-baik,kenapa Anda melempar kami?”

"Itu jawabannya…” jawab ulama itu.

Kedua pemuda itu pergi dan langsung membawa kasus ini ke pengadilan.
Melaporkan perbuatan ulama itu agar diadili karena kezhalimannya.

Pengadilan menerima aduannya dan ulama itu pun dipanggil.

Saat sudah berada di atas kursi terdakwa hakim mulai memproses hukumnya dan menanyakan kepada ulama itu perihal dakwaan ketiga
pemuda itu.

"Ya syeikh,” kata hakim.
Benar Anda telah menyakiti ketiga pemuda ini? Bisa Anda jelaskan?

" Ketiga pemuda itu menanyakan tiga hal dan saya telah menjawabnya.”

" Lalu kenapa mereka
terluka seperti itu?” tanya hakim

"Ya, itu jawabannya.” Ulama itu menjawab.

"Saya tidak mengerti, bisa Anda jelaskan?”

" Mereka bertanya bahwa Allah itu ada, jika ada, mana buktinya? Kenapa kita tidak bisa melihatnya? Sekarang saya bertanya,
bagaimana rasanya saya lempar dengan tanah keras itu?"

"Jawablah wahai pemuda?” minta hakim kepada salah satunya

" Ya sakit.” kata pemuda itu

" Kalau memang sakit, berarti sakit itu ada,kalau memang ada, mana buktinya? Kenapa saya tidak melihat ‘sakit’ itu?"

" Darah ini,syeikh. Darah ini tanda bahwa sakit itu ada.” pemuda itu menjawab.

Pak Hakim, dia tidak bisa membuktikan adanya sakit dan tidak bisa melihat
sakit itu, hanya menunjukkan
tandanya, darah. Bahwa sesuatu yang ada tidak mesti bisa dilihat. Tapi ada tanda-tandanya.
Sakit itu ada dan tidak bisa kita lihat, hanya ada
buktinya, darah. Demikian halnya dengan Pencipta kita, Allah Azza wa Jalla. Ia ada, namun keterbatasan akal kita tidak bisa menangkap keberadaan-Nya. Dan seluruh makhluk di jagad raya ini adalah bukti
bahwa Allah itu ada.”

" Bisa diterima,” sela hakim.

"Pertanyaan yang kedua pak hakim, mereka
bertanya bahwa Allah telah
menentukan segalanya termasuk amal perbuatan manusia dan mentakdirkannya, jika demikian, apa gunanya hisab dan kenapa mesti ada
hukuman bagi orang yang berbuat salah?”

" Apa jawaban Anda syeikh?”

Sekarang saya bertanya kepada kalian. Kalau Anda berkeyakinan seperti itu, kenapa melaporkan perbuatan saya ke pengadilan? Perbuatan saya kan sudah ditentukan?”

" Bisa diterima syeikh, ada lagi?

" Yang ketiga bertanya, syetan adalah makhluk yang diciptakan dari api, lalu di akhirat nanti akan masuk neraka dan
disiksa dengan api.

" Dan saya telah
melempar mereka dengan tanah, kita tahu bahwa mereka, kita diciptakan
dari tanah, kalau memang sama-sama dari tanah kenapa mesti meringis
kesakitan?”

Hakim pun menerima argumentasinya dan memutuskan bebas untuk sang ulama…