Wednesday, March 21, 2012

pita kuning yang bermakna

Pada tahun 1971 surat kabar New York Post menulis kisah nyata tentang seorang pria yang hidup di sebuah kota kecil di White Oak, Georgia, Amerika.

Pria ini menikahi seorang wanita yang cantik dan baik. Sayangnya, dia tidak pernah menghargai istrinya. Dia tidak menjadi seorang suami dan ayah yang baik. Dia sering pulang malam-malam dalam keadaan mabuk, lalu memukuli anak dan isterinya.

Satu malam dia memutuskan untuk mengadu nasib ke kota
besar, New York. Dia mencuri uang tabungan isterinya, lalu dia naik bis menuju ke utara, ke kota besar, ke kehidupan yang baru. Bersama-sama beberapa temannya dia memulai bisnis baru. Untuk beberapa saat dia menikmati hidupnya.
Sex, gambling, drug. Dia menikmati semuanya. Bulan berlalu. Tahun berlalu. Bisnisnya gagal, dan ia mulai kekurangan uang.

Lalu dia mulai terlibat dalam perbuatan kriminal. Ia menulis
cek palsu dan menggunakannya untuk menipu uang orang.
Akhirnya pada suatu saat naas, dia tertangkap. Polisi menjebloskannya ke dalam penjara, dan pengadilan menghukum dia tiga tahun penjara. Menjelang akhir masa
penjaranya, dia mulai merindukan rumahnya. Dia merindukan istrinya. Dia rindu keluarganya. Akhirnya dia memutuskan untuk menulis surat kepada istrinya, untuk menceritakan betapa menyesalnya dia. Bahwa dia masih
mencintai isteri dan anak-anaknya. Dia berharap dia masih
bisa kembali.

Namun dia juga mengerti bahwa mungkin sekarang sudah terlambat, oleh karena itu ia mengakhiri suratnya dengan
menulis.....

"Sayang, engkau tidak perlu menunggu aku. Namun jika engkau masih ada perasaan padaku, maukah kau nyatakan? Jika kau masih mau aku kembali padamu, ikatkanlah sehelai pita kuning bagiku, pada satu-satunya pohon beringin yang berada di pusat kota. Apabila aku lewat dan tidak menemukan sehelai pita kuning, tidak apa- apa. Aku akan tahu dan mengerti. Aku tidak akan turun dari bis, dan akan terus menuju Miami. Dan aku berjanji aku tidak akan pernah lagi menganggu engkau dan anak-anak seumur hidupku."

Akhirnya hari pelepasannya tiba.
Dia sangat gelisah. Dia tidak menerima surat balasan dari
isterinya. Dia tidak tahu apakah isterinya menerima suratnya atau sekalipun dia membaca suratnya, apakah dia mau mengampuninya? Dia naik bis menuju Miami, Florida,
yang melewati kampung halamannya, White Oak. Dia sangat sangat gugup. Seisi bis mendengar ceritanya, dan
mereka meminta kepada sopir bus itu, "Tolong, pas lewat White Oak, jalan pelan-pelan. Kita mesti
lihat apa yang akan terjadi..."

Hatinya berdebar-debar saat bis mendekati pusat kota White Oak. Dia tidak berani mengangkat kepalanya. Keringat dingin mengucur deras. Akhirnya dia melihat pohon itu. Air mata menetes di matanya...Dia tidak melihat sehelai pita kuning...
tidak ada sehelai pita kuning...tidak ada sehelai...

melainkan ada seratus helai pita-pita kuning bergantungan di pohon beringin itu...
Ooh...seluruh pohon itu dipenuhi pita kuning...!!!!!!!!!

Kisah nyata ini menjadi lagu hits nomor satu pada tahun 1973 di Amerika.

Sang sopir langsung menelpon surat kabar dan menceritakan kisah ini. Seorang penulis lagu
menuliskan kisah ini menjadi lagu, "Tie a Yellow Ribbon Around the Old Oak Tree", dan ketika album ini dirilis pada bulan Februari 1973, langsung menjadi hits pada bulan April 1973.

Sebuah lagu yang manis, namun mungkin masih jauh lebih manis jika kita bisa melakukan apa yang ditorehkan lagu tersebut.

Ini adalah lyric lagu tersebut

I'm coming home.
I've done my time.
Now I've got to know what is and is it mine.
If you received my letter telling you I'd soon be free, Then you'll know just what to do if you still want me

If you still want me
Oh, tie a yellow ribbon 'round the ole oak tree.
It's been three long years.
Do you still want me?
(Still want me?)
If I don't see a ribbon 'round the ole oak tree, I'll stay on the bus,
Forget about us, Put the blame on me, If I don't see a yellow ribbon 'round the ole oak tree.

Bus driver, please look for me,
'Cause I couldn't bear to see what I might see.
I'm really still in prison, and my love, she holds the key.
A simple yellow ribbon's what I need to set me free.

I wrote and told her please,
Oh, tie a yellow ribbon 'round the ole oak tree.
It's been three long years.
Do you still want me?
(Still want me?)
If I don't see a ribbon 'round the ole oak tree, I'll stay on the bus,
Forget about us,
Put the blame on me,
If I don't see a yellow ribbon 'round the ole oak tree.

Now the whole damn bus is cheering, And I can't believe I see, A hundred yellow ribbons 'round the ole oak tree.

I'm coming home, mm-hmm.

Tie a ribbon 'round the ole oak tree.
Tie a ribbon 'round the ole oak tree.
Tie a ribbon 'round the ole oak tree.

Tie a ribbon 'round the ole oak tree.
Tie a ribbon 'round the ole oak tree.
Tie a ribbon 'round the ole oak tree.

Tie a ribbon 'round the ole oak tree...

Dan bagi yang penasaran akan file mp3 nya silahkan download dibawah ini

yellow-ribbon.jpg

download

Monday, March 12, 2012

saweran sunda

Eling- eling mangka eling Rumingkang di bumi alam Darma wawayangan bae Raga taya pangawasa

Nyucruk galur ti Karuhun Nutur lacak para Wali Nu nyambuang ka balarea Titinggal ti Nini Aki Ngawaris kabudayaan

Seni Sunda sawer asih Seni Sunda pikeun suluk Gambaran siloka diri Hirup ulah rek ka jongjonan Mawa diri sing taliti Satincak make pikiran Pikiran ieu pepeling

Pepeling Jalan Pituduh Nuduh keun diri cing lirih Hahalang lugay disingray Mun hayang salamet diri Di dunya ukur ngumbara Peupeujeuh cing repeh rapih

Repeh rapih nu salembur Kacai jadi saleuwi Kadarat jadi salogak Pageuh pakuat pakait Ulah ingkah balilahan Ancrubna ngajadi hiji

Ngahiji ngajadi dulur Sadaya mahlukna Gusti Hubungan sabilulungan Keudalkeun katineung ati Ka Ibu sareng ka Rama Neneda ka Maha Suci Neda agung cukup lumur

Neda jembar pangaksami Bilih aya kalepatan Seueur pisan ka kirangan Amin ya robbal alamin Muga Gusti nangtayungan

Sunday, March 11, 2012

untuk hidup

> Untuk hidupsegalanya harus dilakukan
> untuk hidup kufikirkan apa yang terbaik
> untuk hidup aku mencoba untuk selalu sabar
> untuk hidup kuingin ada orang yang selalu bisa jadi segalanya untukku
> untuk hidup kucari kebahagiaan yang sulit untuk di dapat
> untuk hidup aku mencoba merubah apa yang ada
> untuk hidup aku tersenyum
> untuk hidup aku mengalah
> untuk hidup aku menutup diri
> untuk hidup aku menangis
> untuk hidup aku tertawa
>untuk hidup aku berjalan dan berlari

karena hidup ini membuatku berfikir apa yang akan terjadi bila aku hanya berdiam diri

cerita aku dan batu nisan

Untuk batu nisan yg tegak berdiri, Tolong sampaikan pesanku untuk mahluk yang menapakan kakinya dimuka bumi ini.

Katakan bahwa hari ini aku mengalami siksaan yg amat pedih
Teguhkan Iman dan selalu bertawakalah pada Rabb.
Jangan sia siakn waktu yg telah dipercayakan karena bila itu telah terlewat, tak ada kesempatan untuk mengulangnya kembali.

Batu nisanku... Adakah mahluk diatas sana yg bisa memberiku kesejukan dengan doa doa khusyuk mereka.
Masih adakah yang mengingatku...

Batu nisanku...
Aku tersiksa...
Tidakkah mereka mendengar jeritan akan siksaku..
Andai mereka tau yang ku alami, pasti mereka akan meninggalkan semua kesesatan.

Tak ada waktu yang berbalik arah. Tiada dosa tanpa balas....

Ku harap kau bisa menceritakan kesahku agar mereka sadar bahwa semua hanya masalah waktu saja sebelum ajal menjemput.

Biar mereka belajar dari setumpuk tanah hitam yang diatasnya terdapat batu yang kusam.

Belajarlah dari sekarang... Berpikirlah untuk hari yang akan datang...

Hingga bila tiba diakhir perjalanan ada tempat yg sejuk buat mereka untuk merebahkan diri...

jangan patah arang

Jangan patah arang...
Serapuh apapun dirimu, seputus asa pun dirimu tetaplah untuk semangat.

Kegagalan dalam hidup adalah hal biasa dan bukan berarti ahir dari segalanya. Mencoba dan terus mencoba sambil mengevaluasi diri lebih baik dari pada terlena oleh bayang bayang kegagalan.

Hidup ini keras maka bersikap tegarlah menjalaninya.

Berdoa,berbuat dan berharap...

Yakinlah... Papun hasilnya kelak itu adalah jalan hidupmu

surat pendek untuk merpati

Merpati kecilku...
Ingatlah, Semua kejadian yang menimpamu, semua atas ijinNya. Sepahit papun rasanya kamu harus berani mengecapnya karena itu sudah menjadi bagian dari hidupmu.

Jangan pernah berpikir Tuhan tidak pernah adil padamu karena Tuhan tau yang terbaik untukmu.

Perih,tangis bahkan airmata mungkin saat ini menjadi teman dlm sepimu, tetaplah khuznudzon..

Adalah tipis batasan antara nasib & takdir, pintar2lah memilahnya. Semua bisa berubah asal kamu punya kemauan untuk itu.

Terus kobarkan api semangatmu, bukan untuk dirimu ataupun orang yg kamu sayangi. Tapi kobarkan api semangat itu untuk kehidupan yang lebih baik hingga kau tau bahwa Tuhan masih menyangimu.

Thursday, March 8, 2012

sebuah harapan

Hidup mengalir bagai air.
Kadang menggelontor buas.
Kadang mengalun lembut.
Siapa yang dapat memastikan
bahwa derita hari ini adalah
suatu kekekalan?

Siapa pula yang mampu untuk menentukan bahwa
kebahagiaan sekarang adalah suatu keabadian?

Hidup mengalir dan mengalir menuju muara yang luas tak bertepi. Seperti syair sebuah lagu, kita tak pernah dapat memastikan apa yang akan kita temui di hari esok. Suka? Duka? Siapa tahu? Ya, siapa yang dapat memastikannya?

Harapan digantungkan kadang terlalu tinggi.Harapan disembunyikan kadang terlalu dalam. Kekecewaan timbul dari
segala hasrat, ambisi,
keinginan yang tak terpenuhi. Atau keadaan dan kondisi
yang tak sesuai dengan
harapan. Sering malah amat
bertentangan. Salah siapa?
Keadaan? Diri kita? Tuhan?

Siapakah yang bisa menebak dan memastikan keinginan Tuhan?..... Kita? Bukankah kita hanya mampu berpikir sesuai dengan apa yang menjadi dasar pengalaman kita selama kita telah hidup?

Jadi bagaimana kita mesti menjalani kehidupan ini? Bagaimana kita dapat menebak keinginan Tuhan? Atau merasa bahwa kita tahu keinginan Tuhan?

Kekecewaan. Rasa sepi.Hampa. Tak berarti. Sakit.Nyeri dan perih menusuk hati. Merasa dikhianati. Merasa dilecehkan dan bahkan dinodai dan dihancurkan. Dari mana asal segala keputus-asaan kita itu?
Pandangan masyarakat?
Pandangan kita sendiri? Atau
pemikiran kita sendiri tentang
apa yang baik dan buruk
menurut pengalaman hidup kita?

Tahukah kita makna keberadaan kita di dunia ini?
Untuk apakah hidup kita sendiri? Untuk berbuat sesuatukah? Atau untuk tidak berbuat sesuatu? Dimanakah kita akan pergunakan talenta- talenta kita?
Akankah kita sembunyikan di dalam segala keputus-asaan dan kehampaan kita saja?

Hidup mengalir bagai air, dan
seperti kata seorang filsuf, tak ada yang abadi selain dari perubahan. Hidup selalu mengalir dan berubah. Apa yang saat ini sesuatu yang buruk, di hari esok, siapa tahu?

Hidup tidak tergantung pada kata yang tetap dan pasip. Hidup akan dan selalu akan berubah seperti aliran air yang sama namun tak pernah berdiam di tempat yang sama.

Jangan pesimis akan hidup kita. Sebab kita tidak tahu dan tidak akan pernah tahu apa yang akan kita hadapi di hari esok. Semua berubah. Semua bergerak. Meluncur maju. Ke depan. Bersama waktu. Dan itulah kenyataan yang kita hadapi saat kita hidup.

Kebenaran? Biarlah nanti Dia
yang menciptakan kita yang akan menilainya.
Maka derita, apalah artinya?
Kenistaan, apalah maknanya?
Kesalahan, apakah benarnya?
Tubuh kita yang fana ini toh kelak akan berakhir sama seperti tubuh-tubuh lain yang saat hidupnya merasa jauh lebih benar daripada kita.

Pada akhirnya, kita semua akan
berakhir. Dan harus berakhir.
Pada akhirnya, kita semua akan mengalir menuju muara yang sama.

Muara luas tanpa batas. Muara dimana hanya ada cinta kasih dan pengampunan. Muara dimana kemurahan Sang Pencipta
memenuhi segala kebencian, hasrat, kekecewaan, keputus-
asaan dan penderitaan kita
semua.

Jadi mengapa kita takut untuk hidup dan menjalani kehidupan kita saat ini? Sebab, toh, pada akhirnya kita semua akan tahu betapa kebenaran dari Dia sungguh tak terpikir dan takkan
pernah mampu terpikirkan
oleh kita yang hidup saat ini.

Jauhkanlah sedihmu.
Lepaskanlah keputus-asaanmu.
Biarkanlah tubuh ternodamu.
Hilangkanlah tindakan yang kau rasa salah. Janganlah memikirkan apa yang telah terjadi, tetapi pikirkanlah apa yang akan kau lakukan sehingga segala sesuatu yang telah terjadi sebelumnya dapat terhapus oleh apa yang akan kau lakukan nanti. Jika tidak di mata orang hidup, pasti di
mata Sang Pencipta.

Sebab Dia tahu kebenarannya. Sebab Dia tahu hidup kita.
Sebab Dia tahu dan hanya Dia yang tahu.
Dan itu sudah cukup. Sudah teramat cukup.

Jika demikian, apalagi yang perlu kita sesalkan dalam hidup ini, temanku? Apalagi?

Tuesday, March 6, 2012

keluh kesah yang tertahan

Tuhanku, bila saja memperlihatkan derita kepada orang lain diperbolehkan, niscaya aku ganti munajat rintih ini dengan permohonan bantuan dan pertolongan.

Tali gelayutanku, andaikan saja mengundang iba orang lain diizinkan, maka aku isi mulutku dengan tuturan keluh kesah.

Kalau saja meminta dukungan kepada orang lain tidak dianggap sebagai sikap yang tak terpuji, tentu aksara-aksara pilu ini tak kan pernah terangkai.

Jika saja mengharap simpati orang lain terhadap persoalan-persoalanku diwajarkan, aku tentu akan sibuk merengek dan meminta kepadanya.

Tiangku sandaraku, entah apakah perasaanku bahwa banyak orang lebih beruntung dariku tergolong kufur ataukah tidak. Perasaan ini ada sejak dulu sebelum aku menempati posisi sosial seperti saat ini.

Pemilik napasku, aku berpura-pura ceria dan berusaha perlihatkan bahagia karena orang- orang sekitarku sangat membutuhkan hal itu. Terlalu banyak orang yang yakin atau menduga bahwa aku cukup handal untuk menjadi tempat mengeluh dan meminta nasihat.

Pemegang ubunku, aku tidak benar-benar berada di tengah mereka.

Dalam hiruk pikuk itu, aku kesepian.
Dalam jumlah yang banyak itu, aku sendirian.
Dalam kebenderangan itu,aku muram.
Dalam tawa itu, aku merintih.
Dalam rintih itu, aku menangis.
Dalam tangis itu, aku berdoa. Dalam doa itu, aku bisu.
Dalam bisu itu, aku pasrah…

Tumpuanku, aku masih menunggu isyaratMu…

kamu tak sendiri

Jika kau merasa lelah dan tak berdaya dari usaha yang sepertinya sia-sia, Allah SWT tahu betapa keras engkau sudah berusaha.

Ketika kau sudah menangis sekian lama dan hatimu masih terasa pedih, Allah SWT sudah menghitung air matamu.

Ketika kau fikir bahwa hidupmu
sedang menunggu sesuatu dan waktu serasa berjalan begitu saja, Allah SWT sedang menunggu
bersamamu.

Ketika kau berfikir bahwa kau
sudah mencoba segalanya dan tidak tahu hendak berbuat apa lagi, Allah SWT sudah punya jawabannya.

Ketika segala sesuatu menjadi
tidak masuk akal dan kau merasa
tertekan, Allah SWT dapat menenangkanmu.

Ketika kau merasa sendirian dan
teman-temanmu terlalu sibuk dengan urusannya, Allah SWT selalu berada disampingmu

Ketika kau mendambakan sebuah
cinta sejati yang tak kunjung
datang, Allah SWT mempunyai Cinta dan Kasih yang lebih besar dari segalanya dan Dia telah menciptakan seseorang yang akan menjadi pasangan hidupmu kelak.

Ketika kau merasa bahwa kau
mencintai seseorang namun kau tahu cintamu tak terbalas, Allah SWT tahu apa yang ada di depanmu dan Dia sedang mempersiapkan segala yang terbaik untukmu.

Ketika kau merasa telah dikhianati
dan dikecewakan, Allah SWT dapat menyembuhkan lukamu dan membuatmu tersenyum

Jika tiba-tiba kau dapat melihat
jejak-jejak harapan, Allah SWT sedang berbisik kepadamu

Ketika segala sesuatu berjalanlancar dan kau merasa ingin mengucap syukur, Allah SWT telah memberkahimu

Ketika sesuatu yang indah terjadi dan kau dipenuhi ketakjuban, Allah SWT telah tersenyum padamu.

Ketika kau memiliki tujuan untuk
dipenuhi dan mimpi untuk digenapi, Allah SWT sudah membuka matamu dan memanggilmu dengan namamu

Ingat dimanapun kau atau
kemanapun kau menghadap, Allah SWT Maha Mengetahui.

semoga bisa menyejukakan hati kita yang sedang gundah gulana

Monday, March 5, 2012

cahaya hati dalam penderitaan

Sebuah batu intan akan bercahaya
indah apabila sudah dibakar,diasah,digosok, serta ditempa.

Apabila sebuah intan tak mau
mengalami proses itu maka ia takkan menjadi bercahaya, tak ada orang yang akan mengagumi
keindahannya.

Begitu juga seorang manusia yang ingin berjalan menuju suatu pintu
kesadaran dan kedamaian, ia akan
ditempa oleh proses yang bernama penderitaan, kesakitan, kehilangan.

Baru setelah ia mengalami semua proses penempaan yang berwujud
penderitaan, ketika ia ikhlas
menerima semua itu, ia pasrah
mengalir bersama derita, ia bahagia dalam derita, maka hatinya akan bercahaya, ia mulai masuk pada jalan jalan pencerahan diri, jalan menuju kesadaran nurani.

Banyak contoh manusia manusia suci yang lahir menjadi bercahaya ketika bisa menikmati penderitaan. Jalarudin Rumi bercahaya setelah ia kehilangan
muridnya Syam dari Tabrit, Pema
Codron lahir dalam pencerahan ketika ia dikhianati suaminya serta
diceraikan tanpa kesalahan dan penjelasan, Mahatma Gandhi lahir dari pencerahan tekanan penjajahan.

Naik turun irama kehidupan,bahagia,derita, senang susah, sukses gagal adalah sebuah proses yang datang kepada kita dengan pesan yang berbeda.

Dalam kesuksesan,kemenangan,
kekayaan memang patut kita syukuri.

Namun pesan yang dibawakan oleh penderitaan, kehilangan, kesedihan, juga sedang mengajar kita akan perlunya wajah ikhlas serta pasrah total pada pengaturan pada Sang Pemberi Kehidupan.

Jadi, jadikanlah semua proses hidup, baik itu kemudahan maupun penderitaan untuk mengembalikan terang cahaya hati nurani kita.

“Ibarat bola lampu yang terang memancarkan cahaya setelah memadukan kutub positif dan negatif. Begitu juga manusia harus memadukan bahagia dan derita menjadi cahaya nuraninya dalam kesadaran”

goresan tinta hitam wanita muslimah

Assalamu alaikum warahmatullah wabarakatuh

Dear : Calon Suamiku Apa
kabar imanmu hari ini ?
Masih mengendapkah rasa syukur dalam hati mu. Karena engkau masih mempunyiai kesempatan untuk menghirup udara segar pada hari ini.

Wahai calon suamiku,tahukah engkau Begitu besar cinta Allah
kepada diriku. Disini aku di tempa untuk menjadi seorang muslimat yang jauh lebih dewasa, agar aku lebih bijak menyingkapi sebuah kehidupan dan siap mendampingimu kelak.

Meskipun lelah dan putus asa telah merantai tubuh ini,namun kini kurasakan diri ini lebih baik.
Manakala hati ini berbicara,kenapa Allah selalu mengujiku tepat dihatiku,bagian terapuh yang ada pada diriku.

Namun kini aku tahu jawabannya, Allah tahu dimana tempat yang paling tepat agar aku senantiasa kembali mengingat dan mencintainya.

Ujian demi ujian akan aku tempuhi, lika liku perjuanganpun akan aku lewati. Insya Allah semua itu membuatku menjadi lebih tangguh sehingga saat kelak kita bertemu, kau bangga telah memiliki aku di hatimu.

Calon Suamiku...
Aku tidak tahu, entah dimana dirimu sekarang.
Tapi aku yakin, Allah pun mencintaimu, sebagaimana dia mencintaiku. Aku yakin dia kini sedang mendidik dan melatihmu, menjadi salah satu mujahidin yang kekar dan tangguh hingga aku pun telah bangga memiliki mu di hati ku kelak.

Hanya kesholihan mu yang sangat aku harapkan, semoga sama halnya dengan dirimu karena kecantikan dan ketampanan akan sirna seiring dengan berputarnya
zaman dan berjalannya waktu.

Kalau boleh hati ini jujur, Aku masih sangat haus akan ilmu namun aku berharap ,berbekal ilmu yang ada saat ini, bisa mengantarkan ku untuk menjadi seorang istri yang mendapat keridhaan Allah dan dirimu.

Wahai calon suamiku,,,,
manakala aku masih dalam asuhan Ayah dan ibuku, tak ada doa yang sering kupanjatkan melainkan menjadi anak yang sholihah, agar di akhirat kelak mereka bangga telah melahirkan anak seperti diriku.

Namun nanti, setelah menjadi istrimu, doa yang diiringi dengan pengharapan adalah menjadi pendamping sholihah agar Allah masih memberikan izin untukku guna menjadi salah satu bidadarimu disyurga yang akan mendampingi dirimu yang sholih

Tak bisa ku tutupi bahwa daku ini
pencemburu berat, Tapi kalau Allah dan rasulullah lebih kau cintai dari padaku, aku rela. Aku harap begitu pula dirimu Calon
suamiku,,,,

Apabila hanya sebuah gubuk, menjadi perahu pernikahan kita, takkan ku namai dengan gubuk derita,karena itulah markas
dakwah kita dan akan menjadi istana yang sangat indah bila kita hiasi dengan cinta dan kasih.

Akan kutunggu waktu yang indah itu, seperti halnya Bunga akan indah pada waktunya. Yaitu ketika bermekaran menghiasi taman-taman yang hijau nan
mempesona.

Meskipun daku bukanlah wanita yang terbaik, namun aku akan
berusaha menjadi yang terbaik dalam mendampingi perjuangan mu.

Calon suamiku
Inilah sekilas butiran kata yang dapat terlukiskan dan tergores oleh tinta hitam,meskipun tidak seindah sang pujangga cinta dalam merangkai kata-kata.

Bersabarlah Calon suamiku.
Agar Allah memudahkan
jalanmu untuk menjemputku menjadi bidadari hati mu.

Semoga Allah selalu menjagamu agar tak tersentuh yang bukan
mahrammu. Meski hanya seujung kuku agar engkau bisa mempersembahkan dirimu
seutuhnya untuk diriku, seperti halnya aku yang ingin mempersembahkan diriku seutuhnya hanya untukmu

Wasalam
Dari :
Wanita yang menanti kehadiranmu.
Wahai saudara seperjuangan, semua akan indah pada wakunya, tunggulah dan bersabarlah menanti hari dimana Allah
menjadikan hari itu merupakan hari bahagia untuk kita.
Dan kebahagian yang tidak
terbatas, dunia hinggga Akhirat kelak

Saturday, March 3, 2012

terima kasihku untukmu ibunda

Bunda termulia….
Jiwaku rela berkorban tuk bahagiamu.
Kau tanggung derita demi derita saat mengandungku.
Dua tahun lamanya kau tumbuhkan dagingku dengan air susu kesucian.
Kau kokohkan tulangku dengan air susu ketabahan.
Kau alirkan darahku dengan air susu kegigihan.
Kau hidupkan harapanku dengan
keteguhan imanmu.
Kau bangun masa depanku dengan untai doamu.
Tuhan mengasihi setiap tetes airmatamu.
Tuhan memberkati tiap keringat dari tubuhmu.
Tuhan merahmati setiap jejak tapak kakimu.
Tuhan mencatat kebaikan dalam tiap hembus nafasmu.

Ibunda…..
Tak pernah kau pedulikan nasib dirimu. Kau jadikan tubuhmu benteng yang melindungi anakmu.

Ibunda…
Tlah kau berikan hidupmu padaku. Kini, mudah bagiku mempersembahkan nyawa untukmu.

Andai seluruh dunia berada dalam genggamanku… Kan kutumpahkan segala isinya di bawah tapak kakimu.
Ingin kutumpahkan air mataku…
Dan bersimpuh di hadapanmu…

Kurangkai kata maaf atas kekuranganku. Meski kuhidup berjuta tahun… Kulalui siang dan malam tuk berbakti padamu.

Semua itu takkan mampu membayar setetes susu yang kau berikan padaku…

celoteh sang kera pada baginda raja

Aku datang padamu bawa seribu berita.
Tentang keluhan mereka yang menderita.
Tentang Mereka yang hidupnya dinista, dan tentang mereka yang terlunta-lunta.

Aku datang padamu mengambarkan aparat yang dusta, aku akan sampaikan tentang protes rakyatmu berjuta,aku akan datang padamu bawa protes hutan yang rata, dan akupun akan menjumpaimu dengan doa dan airmata.

Aku berharap dihatimu masih ada secuil rasa cinta,aku berdoa semoga nuranimu tidak dibutakan harta.
Aku berharap pembisikmu jangan dipercaya serta merta, Supaya diakherat engkau tidak merangkak bagai hewan melata.

Baginda....
Kini jalan-jalan dinegeri kami berlubang dan penuh luka.
Tambal sulam yang dibuat tidak bagus dan sesuka-suka. Sebagian besar uangnya pergi ke kantong mereka,sedang ban dan mesin kendaraan kami rengkah rengkah.

Gedung-gedung yang dibuat sangat mahal hancur oleh gempa, Irigasi yang dibuat dengan hutang luar negeri tersapu oleh bah. Peralatan yang dibeli dengan pajak rakyat menumpuk ditempat sampah. Sedangkan engkau sibuk kesana kemari umbarkan sukses menepuk dada.

Tahukah engkau...
Hutan hujan rimbun pemberian Tuhan kini semua telah habis, tidak ada lagi sarang binatang melata dan burung seperti belibis. Hujan yang datang membuat sungai-sungai meluap dan bukit pun terkikis.
Dan sawah ladang pun hancur, sedang yang tersisa pada petani hanyalah tangis.

Itukah balasanmu terhadap trilyunan pajak kendaraan yang kami bayarkan?

Pupuk yang mahal harus kami beli atas pupuk alami yang kami tinggalkan?
Sedangkan bagi rakyat pemimpin hendaknya bukan menjadi beban, tetapi membawa mereka pada
kesejahteraan.

Baginda....
Mengapa engkau biarkan para tenaga kerja wanita teraniaya, padahal mereka pergi karena engkau tak becus buat lapangan kerja.Karena mental yang terbentuk bukan pelayan masyarakat namun menganggap diri raja.

Milyaran dollar uang yang mereka kirimkan hanya kau anggap remeh dan kecil saja.

Masihkan engkau menganggap dirimu berhasil,sedangkan penderitaan dan air mata terus mengalir ditengah orang kecil.

Untuk bayar hutang pupuk pun petani harus mencicil, dan terhadap keberhasilan rakyat
berwiraswasta, aparatmu dibawah selalu usil

Baginda....
Mengapa tiada secuilpun rasa takut pada Tuhan bersemayam didada,Tidak gemetar dengan peringatan tentang lautan api
neraka yang menggelora, tak takut daging dan tulang akan tercerai berai dihantam
malaikat dengan gada.
Sungguh engkau telah begitu takabbur dan tergoda.

Baginda....
cepatlah sadar sebelum Tuhan murka,dan sang maut mencabut nyawa para pendurhaka

Friday, March 2, 2012

diary wanita yang tersakiti

dream.jpg


Aku hanya sesosok gadis manja yang tak pernah bisa memeras cucian basah dengan benar

Aku hanya cewek yang sangat membutuhkan pertolonganmu saat ingin bepergian

Aku hanya putri kecil penakut yang selalu merunduk saat keadaan menjadi gelap

Aku yang hanya merepotkanmu
Aku yang selalu menangis dan berharap semua bisa menyelesaikan masalahku

Akulah cewek paling egois di dunia "Begitu pernah kau bilang padaku " Begitu sering kau ucap di hadapan mukaku dan kini aku mulai berdiri

Aku akan berteriak lantang pada dunia,,

Mama aku telah mampu merawat hiduku sendiri
Mama aku telah bisa melupakan dia yang memporak-porandakan hidupku
Mama aku telah pandai memasak dan tidak cengeng lagi

Kau bilang aku pengecut,,
aku telah berubah jadi lebih berani menyelesaikan masalhku sendiri
Berani menghadapi kenyataan kalau kau tak sanggup lagi menemaniku

Pernah ku percaya semua dustamu yang membuatku luka
Pernah ku pegang janji setiaku dan kau buat semua hanya permainan belaka

kini kau menyandingnya dan tak pernah mempermasalahkan lagi tentang kita tentang aku yang meninggalkanmu mengejar cita-citaku

Kau bilang akan sanggup menunggu,tapi semua hanya ingkar!!!
Kau bilang hanya aku di hatimu,, tapi tenyata tak terbukti
Kau mengajariku sabar
Kau membuatku jadi tegar
Dan kau mengajariku cara memaafkan
Bukan Membenci seperti yang ku ingini

Kau bahagia dan aku masih tetap sendiri,itu pilihan..
Aku menyesali sedihku dengan senyum palsu walau kini kau telah dimiliki

Jangan,, jangan lagi kau kecewakan gadis yang memanggilmu “sayank”
Aku rela semua berjalan seperti roda kehidupan, asal tak kau lukai sayap yang lain

Semua hanya permaian waktu Aku bukan malaikatmu
saat itu aku merasa bersalah tak mampu memelukmu saat kau benar benar membutuhkanku
tapi perasaan itu sekejap lenyap, karena ternyata kau hanya pendusta, kau pandai memainkan kata

Tuhan tak pernah membiarkanku dalam ketersesatan Hai laki laki pendusta, kelak kau akan tahu
betapa sakitnya aku
Betapa lukanya aku, dan kau akan ingat satu jantung hati yang kau patahkan

Tepat, malam ini adalah setahun yang lalu Saat kau memintaku menjadi Gadismu,,
Bunga yang akan selalu kau jaga indahnya Dan kita telah keliru
Kau biarkan aku terampak layu,, mengisi kekosongan waktuku dengan hampa

Selamat tinggal sayang, pergilah kisah kelabuku
Semoga kan terganti dengan wangi cinta yang baru

Sepenuh hatiku yang hangat akan Cinta