Saturday, September 14, 2013

Makna dari sebuah pensil

Seorang anak bertanya kepada neneknya yang sedang menulis sebuah surat.

"Nenek lagi menulis tentang pengalaman kita ya? atau tentang aku?"

Mendengar pertanyaan si cucu, sang nenek berhenti menulis dan berkata kepada cucunya, "Sebenarnya nenek sedang menulis tentang kamu, tapi ada yang lebih penting dari isi tulisan ini yaitu pensil yang nenek pakai".
"Nenek harap kamu bakal seperti pensil ini ketika kamu besar nanti" ujar si nenek lagi.

Mendengar jawaban ini, si cucu kemudian melihat pensilnya dan bertanya kembali kepada si nenek ketika dia melihat tidak ada yang istimewa dari pensil yang nenek pakai.
"Tapi nek, sepertinya pensil itu sama saja dengan pensil yang lainnya." Ujar si cucu

Si nenek kemudian menjawab, "Itu semua tergantung bagaimana kamu melihat pensil ini."
"Pensil ini mempunyai 5 kualitas yang bisa membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup, kalau kamu selalu memegang prinsip-prinsip itu di dalam hidup ini."
Si nenek kemudian menjelaskan 5 kualitas dari sebuah pensil.

Kualitas pertama, pensil mengingatkan kamu kalo kamu bisa berbuat hal yang hebat dalam hidup ini. Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kamu jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkah kamu dalam hidup ini. Kita menyebutnya tangan Tuhan, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya.

Kualitas kedua, dalam proses menulis, nenek kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil nenek. Rautan ini pasti akan membuat si pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali.
Begitu juga dengan kamu, dalam hidup ini kamu harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik.

Kualitas ketiga, pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang salah. Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar.

Kualitas keempat, bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil. Oleh sebab itu, selalu hati-hati dan menyadari hal-hal di dalam dirimu.

Kualitas kelima, adalah sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan. Seperti juga kamu, kamu harus sadar kalau apapun yang kamu perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan. Oleh karena itu selalu hati-hatilah dan sadar terhadap semua tindakan.

Tuesday, September 10, 2013

Setengah Isi atau Setengah Kosong

gelas.jpg

Jika setengah gelas air dimasukan ke dalam sebuah gelas, apakah gelas tersebut setengah isi atau setengah kosong?
Mungkin Anda pernah mendengar cerita tentang dua orang anak yang optimis dan pesimis mengenai sikapnya terhadap gelas berisi air setengahnya, apakah setengah isi atau setengah kosong. Tetapi yang akan dibahas disini lain lagi, karena jawaban setengah isi maupun setengah kosong keduanya bisa salah bisa juga benar.

Jika Anda menjawab bahwa gelas tersebut penuh, itu juga juga bisa menjadi jawaban yang benar. Dan justru inilah jawaban yang paling benar.

Mengapa?

Karena gelas tersebut memang penuh: setengah diisi oleh air dan setengah lagi diisi oleh udara, jadi totalnya gelas tersebut penuh.

Yang menjawab setengah isi juga bisa benar jika sudut pandang terhadap isi gelas tersebut tertuju pada air saja. Udara dilupakan untuk sementara.

Setengah kosong juga benar, secara harfiah. Tetapi jawaban seperti itu menunjukan bahwa kita selalu fokus terhadap yang tidak ada, bukan fokus terhadap yang ada yang akan membuat kita memiliki rasa bersyukur.

Sementara rasa syukur akan meningkatkan motivasi diri kita. Tetapi untuk kontex lain jawaban ini ada baiknya, misalnya saat kita sedang membuat rencana mencapai sesuatu, kita harus melihat kekosongan sehingga bisa menentukan tindakan apa saja yang harus dilakukan untuk mengisinya.

Ternyata, dari gelas yang terisi air setengahnya bisa memberikan banyak sudut pandang. Hal ini memberikan hikmah kepada kita bahwa dalam melihat sesuatu harus dari berbagai aspek, kita tidak bisa melihat dari satu sisi saja dan kemudian menghasilkan kesimpulan yang seolah tidak bisa diganggu gugat lagi.

Jika kebetulan kita melihat pada satu aspek yang positif, alhamdulillah, tetapi jika kita kebetulan melihat pada aspek yang negatif, maka kehidupan kita akan terjebak selamanya pada kepercayaan negatif.

Jika saat ini Anda merasa tidak mampu melakukan sesuatu, mungkin saja karena Anda baru melihat dari satu sisi saja. Mungkin jika Anda melihat dari berbagai aspek, Anda akan sadar bahwa Anda mampu melakukannya.

Jika saat ini Anda merasa sesuatu itu tidak penting, mungkin karena Anda baru melihat hal tersebut dari satu sisi saja, tetapi mungkin saja jika kita melihat dari berbagai aspek, kita akan menemukan berbagai hal positif dari hal tersebut.
Berpikir lebih luas dengan cara melihat sesuatu dari berbagai aspek sudut pandang akan membuat kita lebih cerdas, lebih jeli, lebih terbuka terhadap peluang, dan memiliki motivasi diri yang lebih baik.

Manfaatkanlah pikiran kita, jangan hanya sia-siakan nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Ini adalah salah satu cara bersyukur kita, yaitu mengoptimalkan pikiran kita.